TOBA, Armadanews.id |
Marta Butar Butar yang tinggal sendiri di rumah keluarganya di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba ditemukan tewas bersimbah darah, Senin (24/5/2021).
Korban mengalami luka tusukan kurang lebih 24 liang. Hal ini disampaikan warga setempat usai melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea bersama keluarga korban.
“Katanya tadi ada 24 liang. Ini akan dirujuk lagi ke rumah sakit yang ada di Pematangsiantar pada hari ini. Tadi kita tahu informasinya bahwa luka tusukan itu perut dada, kepala, tangan, punggung. Hampir sekujur tubuhlah,” ujar Regen Sitorus (44) yang ikut serta dengan pihak keluarga pada Senin (24/5/2021).
“Sepanjang perjalanan, keluarga ku liat tangis dan berharap juga agar pelaku segera ditangkap. Ini pembunuhan yang biadab dan sadis,” terangnya.
Tambahnya, hingga saat ini, pihaknya belum tahu pasti apa alat yang digunakan pelaku dalam peristiwa tersebut.
“Sampai saat ini pun, kita pun belum tahu pasti alat apa yang digunakan pelaku dalam kejadian tersebut. Apakah ada pisau dan atau benda lain. Tapi yang pasti ada luka tusukan lah sebanyak yang itu,” terangnya.
Perempuan yang ditemukan bersimbah darah ini dikenal masyarakat sebagai sosok yang ramah dan tidak banyak berbicara. Ia juga sehari-sehari mengajar di Sekolah Dasar Negeri 173599 Lumban Lobu.
Ditambabkan juga, masyarakat sekitar tahu bahwa korban Marta Butarbutar telah meninggal dunia setelah keluarga korban melihat bahwa rumah korban terbuka. Sehingga, pihak keluarga korban memastikan keadaan rumah korban.
“Di depan rumah korban ini kan ada kilang padi. Pemilik kilang padi ini keluarga korban. Anak pemilik kilang padi ini sambangi rumah itu setelah disuruh melihat rumah sebab tak biasanya rumah korban terbuka lebar,” ujar warga sekitar Sardin Sitorus (59).
“Lalu anak pemilik kilang padi itu melihat bahwa ada lumuruan darah hingga pintu rumah. Melihat hal itu, ia langsung laporkan sama ayahnya bahwa ada kucuran darah. Ia enggak tahan,” terangnya.
Masyarakat tahu kejadian tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Sontak, warga sambangi areal tersebut. Pihak kepolisian pun datang ke lokasi dan menyelidiki peristiwa tersebut.
Kembali Regen menguraikan, bahwa darah segar masih mengucur saat jasad Marta Butar butar dimasukkan dalam kantung jenazah sebelum dibawa ke RSUD Porsea untuk visum.
“Tadi kita lihat masih ada kucuran darah saat dimasukkan ke dalam kantung jenazah sebelum dibawa ke RSUD Porsea. Ini akan dibawa juga je rumah sakit di Siantar untuk Otopsi,” sambungnya.
Pihak keluarga hingga kini masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Terlihat dalam gambar yang diperlihatkan perangkat desa, korban mengenakan daster. Dan dalam keadaan telentang, darah memenuhi sekitar.(Edu Antonius Nainggolan).