WAY KANAN – Demi menjaga lingkungan dan upaya komitmen menjaga piala adipura yang sudah dua tahun berturut didapatkan Kabupaten Way Kanan, Bupati Raden Adipati Surya melarang masuk makanan dan minuman yang berbahan plastik yang sulit diurai keruangan kerja masing masing OPD Pemkab Way Kanan.
Hal itu disampaikan langsung oleh bupati saat dihubungi, Adipati mengatakan, memang dia yang menggagas sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik terutama minuman kemasan dari bahan plastik. Dan setiap OPD Pemkab Way Kanan di wajibkan membawa tumbler dan setiap acara tidak diperkenankan untuk menyediakan minuman kemasan plastik.
“Memang saya yang menggagas ide itu, ini guna nya untuk menjaga lingkungan kita dan sebagai komitment kita menjaga piala adipura yang sudah dua tahun berturut-turut kita dapatkan. Bukan hanya mengurangi, sekarang kita juga sedang melaksanakan program pelatihan kepada kelompok ibu- ini untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang bernilai ekonomi,” ujarnya saat dihubungi Jumat (22/10/2023).
Adipati mengatakan, jika masih ada yang melanggar masih akan diberikan sangksi denda berupa uang. Dan dari denda tersebut akan digunakan untuk program pelatihan ibu-ibu untuk mendaur ulang sampah plastik, dan untuk peralatan penunjangnya,” tuturnya.
Sementara itu sekretaris daerah kabupaten Way Kanan Saipul membenarkan tentang gagasan yang diterapkan oleh bupati.
“Iya benar itu semua untuk mengurangi sampah yang sulit terurai dilingkungan pemkab kita, maka kebijakan nya melarang kantor kantor dan pegawai menggunakan makanan dan minuman yg wadahnya sekali pakai,” ucapnya.
Saipul mengatakan, untuk mengelola sampah maka kita mulai mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan yg dapat di manfaat kan kembali. Dan kita juga sudah melakukan pelatihan dan hasil yang telah diolah dari sampah plastik.
“Kita sudah melakukan pelatihan untuk ibu ibu juga, dan hasil nya pun sudah ada yang kita olah dari bahan plastik menjadi produk yang bernilai, ada yang sudah menjadi tas dan lain lain. Intinya kabupaten way kanan kita harus mengurangi produksi sampah nya dan mengelola sampahnya,” tutupnya
(Bahtiar)