SIMALUNGUN – USAID IUWASH Tangguh menyelenggarakan Workshop Penyusunan Sanitation Index, Governance Index dan APBD Tracking di Kota Pematangsiantar pada Rabu (24 Januari 2024) dan di Kabupaten Simalungun (25 Januari 2024).
Sanitation Index mengukur capaian kinerja penyelenggara air limbah domestik (Kabupaten/Kota) dalam upaya mengelola Sistem Air Limbah Domestik (SPALD) dan Governance Index menilai kinerja pemerintah daerah dan operator layanan publik seperti air minum dan sanitasi khususnya air limbah domestik. Hasil indeks ini akan menjadi alat pendukung advokasi kepada kepala daerah dan pemangku kepentingan di kota/kabupaten tersebut dalam peningkatan sanitasi aman termasuk air minum aman.
Pengukuran indeks dilaksanakan secara partisipatif dengan menghadirkan perangkat daerah terkait. Di Kota Pematangsiantar, perangkat daerah termasuk penyedia layanan air minum perpipaan dan air limbah domestik yaitu Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Sekretariat Daerah, Dinas PUTR, BPKD, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Komunikasi dan Informatika, Perumda Tirta Uli, dan UPTD PALD.
Pelaksanaan di Kabupaten Simalungun menghadirkan peserta dari Sekretariat Daerah, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, BPKAD, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Lingkungan Hidup, dan PDAM Tirta Lihou.
“Kegiatan dampingan USAID IUWASH Tangguh dengan Kabupaten Simalungun akan dilaksanakan hingga Tahun 2027 sesuai dengan surat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk lokasi dampingan USAID IUWASH Tangguh. Pemerintah Kabupaten Simalungun mengucapkan terima kasih kepada USAID IUWASH Tangguh yang masih tetap mendampingi Kabupaten Simalungun dalam penguatan kapasitas kelembagaan, pembuatan regulasi dan peningkatan layanan untuk sektor air minum, sanitasi, sumber daya air dan hygiene (perilaku hidup sehat),” ungkap Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, diwakili oleh Sekretaris Daerah, Esron Sinaga, dalam pembukaan kegiatan workshop Kabupaten Simalungun.
“Masih banyak yang harus dilakukan perbaikan pemerintah Kabupaten Simalungun untuk meningkatkan kinerja kelembagaan, pelayanan, penyediaan regulasi dan penerapan SPM terkait air minum dan air limbah”, tambahnya.
Hasil indeks akan menjadi acuan dalam menyusun strategi capaian layanan air minum dan air limbah domestik di kedua kota/kabupaten tersebut.
Dalam rangka mendukung pencapaian target sanitasi aman, kita dapat berperan dengan memiliki akses sanitasi aman dengan tangki septik/penampungan kedap, melakukan penyedotan tangki septik/penampungan kedap rutin (3-5 tahun sekali), dan tidak mencemari sumber air minum dengan memiliki sarana sanitasi aman. Tidak hanya kita yang sehat tetapi keluarga dan lingkungan kita terjamin kesehatannya. (*/AN)