MEDAN – Personel Detasemen 45 Anti Anarkis Satuan Brimob Polda Sumatera Utara aksi cepat dan sigap dalam menjaga stabilitas keamanan masyarakat.
Pasukan elite Brimob tersebut dikerahkan untuk mengamankan terjadinya tawuran antar kelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang melibatkan anggota Pemuda Pancasila (PP) dan kelompok warga yang diduga terkait Ikatan Pemuda Karya (IPK) di kawasan Jalan Garuda Mandala, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, pada Minggu (5/10/2025) malam.
Pengamanan dipimpin langsung oleh Komandan Detasemen 45 Anti Anarkis, AKP Sardi, S.E., M.H., dengan melibatkan 45 personel lengkap. Personel Brimob bergerak cepat ke lokasi begitu menerima laporan adanya bentrokan yang mulai memanas sejak pukul 18.00 WIB.
Menurut laporan yang diterima dari PS. Kasi Intel Satuan Brimob Polda Sumut, bentrokan berawal ketika rombongan Pemuda Pancasila yang baru selesai menghadiri acara Pelantikan Pemuda Pancasila Daerah Khusus Mandala melintas di Jalan Garuda.
Saat itu, terjadi aksi pelemparan batu oleh sekelompok warga yang berada di sekitar Pajak Garuda Mandala, yang diduga berasal dari kelompok IPK Tegal Sari Mandala II pimpinan seorang warga bernama Jepri.
Aksi saling lempar pun tidak terhindarkan, memicu keributan yang melibatkan dua kelompok besar tersebut. Situasi sempat memanas dan menarik perhatian warga sekitar. Pukul 18.50 WIB, personel gabungan dari Polsek Medan Tembung dan Polsek Medan Area langsung turun ke lokasi untuk melakukan upaya pengamanan, namun gesekan masih terus berlanjut.
Melihat situasi yang berpotensi semakin meluas, Personel Brimob Polda Sumut dari Detasemen 45 Anti Anarkis diterjunkan ke lokasi. Di bawah komando AKP Sardi, pasukan Brimob segera melakukan pengendalian massa, penyekatan area konflik, dan penegakan ketertiban untuk mencegah bentrokan berlanjut.
Sekitar pukul 19.30 WIB, tim Polrestabes Medan yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops dan Kasat Reskrim tiba di lokasi untuk melakukan pendekatan komunikasi dengan perwakilan dari kedua kelompok. Pihak Pemuda Pancasila diwakili oleh Bahri, selaku Dan Koti Medan, sementara negosiasi dengan kelompok warga difasilitasi oleh Kapolsek Medan Area, Kapolsek Medan Tembung, Danramil, dan Muspika Kecamatan Medan Area.
Berkat kolaborasi dan pendekatan persuasif antara aparat kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat setempat, sekitar pukul 20.00 WIB kedua kelompok akhirnya membubarkan diri secara tertib. Situasi di lokasi pun berangsur aman dan kondusif.
Namun, dalam insiden tersebut tercatat tiga orang dari pihak Pemuda Pancasila mengalami luka-luka, dan telah mendapatkan perawatan medis di Klinik Martua Sudarlis, Jalan Tiung Raya Perumnas Mandala. Ketiganya adalah:
1. Rian, PAC PP Medan Sunggal (luka di bagian kepala, 14 jahitan),
2. Al Taski Ananda, PAC PP Mandala (luka bacok pada tangan kanan), dan
3. Juna, warga Jalan Pipit, PAC PP Mandala (luka pada pelipis akibat lemparan batu).
Pasca insiden, pihak Kepolisian dan Muspika Kecamatan Medan Area berencana memfasilitasi mediasi antara kedua kelompok, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan perwakilan ormas guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Sementara itu, seluruh personel Brimob Detasemen 45 Anti Anarkis tetap standby di Polsek Medan Tembung untuk mengantisipasi perkembangan situasi lanjutan. Hingga laporan ini diterima, kondisi keamanan di wilayah Medan Area dan sekitarnya telah sepenuhnya kondusif.
Komandan Detasemen 45 Anti Anarkis, AKP Sardi, S.E., M.H., menyampaikan bahwa langkah cepat dan profesional yang dilakukan jajarannya merupakan bagian dari tugas Brimob dalam menjaga keamanan, mencegah anarkisme, serta memastikan ketertiban umum tetap terjaga.
“Kami hadir untuk menenangkan situasi dan memastikan konflik tidak meluas. Brimob selalu siap siaga kapan pun dibutuhkan, demi keamanan masyarakat dan stabilitas daerah,” ujar AKP Sardi. (*/A)