ADVERTISEMENT
Retail
Minggu, 11 April, 2021
Ikuti Kami
Pasang Iklan
  • Peristiwa
  • Nasional
  • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
    • Samosir
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Batu Bara
    • Sibolga
    • Tapanuli Utara
    • Asahan
    • Labuhan Batu
    • Sidempuan
    • Tapanuli Selatan
  • Dunia
  • Politik
  • Pilkada
  • Uang
  • Kolom
  • Sports
  • Seleb
No Result
View All Result
Armada News
No Result
View All Result

7 Desa Ini Pungut Biaya Masuk, Apakah Setimpal?

15 Mei 2020
in Dunia
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Advertisements

Overtourism jadi salah satu masalah yang menyebabkan kehancuran beberapa destinasi wisata populer di dunia.

Kini, dengan lebih dari setengah populasi dunia tengah menjalani lockdown, berbagai kota, resor tepi pantai, dan ekosistem natural lainnya jadi punya kesempatan untuk bisa sembuh dan kembali seperti sedia kala.

Dilansir dari South China Morning Post, cepat atau lambat industri pariwisata bernilai miliaran dolar AS ini akan berbenah dan berusaha menarik masyarakat untuk kembali berwisata.

Seperti apa bentuk dari hasil berbenah industri pariwisata memang belum jelas. Namun, pembatasan mulai berhenti secara bertahap.

Sementara itu, negara-negara yang dianggap bisa mengelola krisis dengan baik pasti akan jadi tujuan utama para wisatawan yang nantinya tidak akan mau mengambil resiko besar dalam hal pariwisata.

Harga penerbangan mungkin akan naik, terutama jika bangku tengah di pesawat harus dibiarkan kosong untuk menciptakan physical distancing bagi para penumpang.

Namun, dengan banyaknya permintaan, banyak hotel dan juga penginapan seperti Airbnb dan penginapan lainnya mungkin akan menawarkan banyak diskon menarik.

Penawaran menarik juga mungkin akan ditawarkan untuk tiket masuk ke taman bermain, museum, dan taman nasional.

Otoritas di Venesia, Italia bahkan sudah meninggalkan rencana soal pajak wisatawan, dan hal ini mungkin tidak hanya akan terjadi di Venesia saja.

Di sisi lain, ada desa-desa berikut yang sepertinya sangat menarik dan otentik, mereka justru menetapkan tiket masuk bagi para pengunjung yang ingin berwisata ke sana.

Hanya waktu yang bisa menjawab apakah desa-desa berikut akan mencoba untuk mengurangi harga tiket masuk mereka atau bahkan benar-benar menghapuskannya.

Berikut daftar desa yang menerapkan biaya masuk.

Nusfjord

Desa Nusfjord di Norwegia

Nusfjord adalah sebuah desa nelayan yang terletak di Kepulauan Lofoten di Norwegia. Di pertengahan abad ke-19, lebih dari 1500 orang tinggal di sini, di kabin kayu selama musim memancing ikan kod.

Kini, populasinya sudah menurun jauh, tersisa 22 orang, dan seringkali terkalahkan dengan lusinan wisatawan yang berkunjung ke sana.

Kabin kayu di sana dibangun di panggung di atas air. Kabin-kabin tersebut terlihat rapi dan juga disewakan untuk para pengunjung.

Bangunan bersejarah jadi atraksi desa tersebut yang bisa kamu lihat dalam tur berjalan kaki di kota.

Beberapa bangunan tersebut termasuk toko perlengkapan sehari-hari, pabrik minyak ikan kod, tempat pandai besi, tempat pengasapan ikan salmon, dan museum penangkapan ikan paus.

Harga tiket masuk ke desa ini adalah 100 kroner Norwegia atau sekitar Rp 146.706.

Clovelly

Desa nelayan Clovelly di Devon, Inggris

Clovelly merupakan desa nelayan tradisional yang ada di Inggris. Jalanan di desa Clovelly terbuat dari batu-batu besar dan hampir tak ada mobil di sana.

Daerah ini dimiliki secara pribadi oleh tiga keluarga, yakni keluarga Giffords, Carys, dan Hamlyns sejak 1242.

Area Devon Utara berhasil mempertahanakn pesona dan karakternya berkat Christine Hamlyn bahkan selama 80 tahun setelah kematiannya.

“Queen of Clovelly” telah membangun kembali, memperbaiki, dan mempercantik jalanan kusam di Clovelly dan pondok-pondok tua yang ada di lereng bukit.

Clovelly mulai menarik wisatawan era Victoria yang ingin pergi dari udara berpolusi di kota-kota industri Inggris. Tren tersebut pun terus belanjut. Tahun lalu saja, 150.000 orang mengunjungi desa nelayan ini.

Hongcun

Desa Hongcun

Desa Hongcun sudah masuk kategori dalam Unesco World Heritage. Desa ini terletak di provinsi Anhui di China dan dibangun dengan prinsip feng shui selama dinasti Song, sekitar 900 tahun yang lalu.

Desa ini diibaratkan seperti lukisan cat air yang muncul di kehidupan asli. Desa ini dibangun dalam bentuk lembu, dengan Bukit Leigang yang jadi kepalanya.

Kediaman masyarakatnya terkoneksi dengan jalur-jalur perairan yang berujung ke Nanhu (Danau Selatan) dan Yuezhao (Moon Pond) yang disinari dengan barisan lentera setiap malamnya.

Hongcun jadi satu dari banyak kandidat untuk mendapatkan titel Venesia di Timur. Desa ini juga jadi latar belakang untuk beberapa adegan di film nominasi Oscar, Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000).

Harga tiket masuk ke desa Hongcun ini adalah 104 yuan China atau sekitar Rp 218.023.

Maasai

Desa Maasai

Banyak jalur safari ke Kenya dan Tanzania termasuk kunjungan ke pemukiman Maasai. Para wisatawan yang tidak mau jadi bagian dari hal yang seringkali dideskripsikan sebagai sirkus manusia bisa melewati lagu sambutan dan ‘adumu’, atau tarian melompat.

Wisatawan bisa memilih untuk berkeliling ke sekitar pemukiman dengan rumah-rumah bergaya pedesaan yang terbuat dari lumpur tersebut.

Para suku di sana yang mayoritas penggembala ternak sadar bahwa mereka telah mengomersialisasi kebudayaan Maasai. Namun mereka sudah bersiap untuk membuat wisatawa bersenang-senang dan mau mengeluarkan pundi-pundi uang.

Para pria menggunakan pakaian panjang dengan warna terang dan juga tombak. Sementara para wanita menunjukkan perhiasan manik-manik mereka yang juga bisa dibeli oleh para wisatawan.

Tiket masuk ke pemukiman Maasai biasanya dihargai sekitar 20 dolar Amerika per orang atau sekitar Rp 297.221 yang langsung dibayarkan ke ketua desa.

Cat cat

Desa Cat Cat terletak di lembah Muong Hoa yang indah di utara Vietnam. Daerah ini dihiasi dengan perbukitan, sungai, dan sawah yang dihuni oleh orang-orang Hmong.

Desa ini terletak sekitar 30 menit berjalan kaki menuruni lembah dari bekas stasiun bukit Perancis di Sapa, kamu bisa menyejukkan diri di sungai yang ada di perjalanan dan mengagumi roda air raksasa yang biasanya digunakan untuk menggiling padi.

Kamu juga bisa berhenti dan menikmati kopi sambil melihat air terjun di sana, serta berfoto dengan warga lokal dengan menggunakan baju tradisional dan berbelanja suvenir.

Ketika kamu sudah siap untuk kembali ke Sapa, kamu juga bisa membawa beberapa dolar untuk naik taksi motor. Kamu bisa menghindari jalur pendakian sejauh 3 kilometer.

Harga tiket masuknya adalah 70 ribu dong Vietnam atau sekitar Rp 44.650 dan akan disalurkan untuk perawatan desa dan pada keluarga-keluarga yang sudah membuka rumah mereka untuk para wisatawan.

Tags: headlineWisata
ShareTweetShare

BACA JUGA

Presiden Rusia Vladimir Putin

Vladimir Putin Ungkap Reaksi Putrinya Setelah Disuntik Vaksin Corona

12 Agustus 2020
49

...

Kamala Harris dan Joe Biden

Kamala Harris Resmi Dampingi Joe Biden Lawan Trump di Pilpres AS 2020

12 Agustus 2020
49

...

Presiden Brazil, Jair Borsalino

Berulang Kali Remehkan Virus Corona, Presiden Brazil Positif Covid-19

9 Juli 2020
112

...

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom 
Ghebreyes

WHO Akhirnya Akui COVID-19 Menyebar Lewat Udara

8 Juli 2020
196

...

Discussion about this post

ADVERTISEMENT

Trending minggu ini...

  • Disenggol Mobil dan Digilas Dump Truk di Jalan Lintas Siantar-Medan, Pria Paruh Baya Lolos dari Maut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Glen Sopazio Marpaung Dijemput Ajal Usai Tabrak Mobil yang Parkir di Jalan Merdeka Siantar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mobil Toyota Kijang Pecah Ban dan Tabrak Mopen CV Sinar Bangun , Nurmala Siregar Alami Luka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditabrak Truk Colt Diesel di Jalan Kartini Siantar, Aditya Yarman Saragih dan Gabriel Hutagalung Alami Luka-luka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Innalillahi, Ustad H.Amirrudin Damanik Meninggal Dunia Usai Tunaikan Sholat Juma’at

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ir. Rospita Sitorus Mendaftarkan ke PDI- Perjuangan sebagai Calon Wakil Walikota Siantar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dianiaya dan Dimaki Wisatawan Asal Medan, Pemilik Rumah Makan Marina Parapat Lapor ke Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SALING Desak  Poldasu Ungkap Perekam dan Pengunggah Video AKP David Sinaga “Ketinggian” di Studio 21

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Labrak Aturan, Ada Bisnis Kavling Di Lahan Pertanian Nagori Janggir Leto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditabrak Truk Colt Diesel di Jalan Kartini Siantar, Mahasiswa USI  Aditya Yarman Saragih Akhirnya Dijemput Ajal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Armada News

Berita terbaru…

  • Ditabrak Truk Colt Diesel di Jalan Kartini Siantar, Mahasiswa USI  Aditya Yarman Saragih Akhirnya Dijemput Ajal
  • PAC Pemuda Pancasila Siantar Barat Gelar Aksi Bersih Rumah Ibadah Menjelang Bulan Ramadhan
  • Ditabrak Truk Colt Diesel di Jalan Kartini Siantar, Aditya Yarman Saragih dan Gabriel Hutagalung Alami Luka-luka
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© Armadanews.id, 2020.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Nasional
  • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
    • Samosir
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Batu Bara
    • Sibolga
    • Tapanuli Utara
    • Asahan
    • Labuhan Batu
    • Sidempuan
    • Tapanuli Selatan
  • Dunia
  • Politik
  • Pilkada
  • Uang
  • Kolom
  • Sports
  • Seleb

© Armadanews.id, 2020.