JAKARTA, ArmadaNews.id – Lebih dari 200 ilmuwan mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan yang lainnya untuk mengakui bahwa virus corona atau COVID-19 dapat menular lewat udara.
Dalam sebuah surat yang diterbitkan minggu ini dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, dua ilmuwan dari Australia dan AS, menulis bahwa hasil penelitian menunjukkan, tanpa ragu virus dilepaskan melalui pernapasan, baik berbicara dan batuk, dalam mikrodroplet yang cukup kecil dan melayang di udara.
Hal itu berarti, orang yang berada dalam ruangan tertentu dapat berisiko lebih besar terinfeksi dibanding yang diperkirakan sebelumnya, demikian menurut Times of India.
WHO telah lama menyatakan bahwa COVID-19 dapat disebarkan melalui percikan pernapasan yang lebih besar, paling sering ketika orang batuk atau bersin, lalu jatuh ke tanah.
Pernyataan tersebut menghilangkan kemungkinan penularan melalui udara, kecuali untuk prosedur medis berisiko tinggi tertentu, seperti ketika pasien pertama kali memakai mesin pernapasan.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin kemarin, 6 Juli 2020, badan kesehatan PBB itu mengatakan, mereka sudah mengetahui mengenai artikel itu dan sedang meninjaunya dengan para ahli teknis.
WHO telah dikritik dalam beberapa bulan terakhir karena kontra dengan komunitas ilmiah. Organisasi kesehatan itu selama berbulan-bulan menolak untuk merekomendasikan memakai masker, sebagian karena masalah pasokan dan terus menggambarkan penularan COVID-19 dari orang tanpa gejala (OTG) menjadi langka.
Discussion about this post