SIMALUNGUN, ArmadaNews.id – Kondisi jalan Provinsi sejauh 30 Km, menghubungkan Kota Pematang Siantar dengan Pematang Raya, ibukota Kabupaten Simalungun, semakin hari semakin bertambah parah.
Hasil pengamatan ArmadaNews.id, Selasa (07/07/2020) Kerusakan Jalan Provinsi ini dapat mulai kita rasakan setelah kita melewati gapura perbatasan Pematangsiantar dan Simalungun, tepat nya di daerah Sawah 1, Sawah 2, Nagori Simpang Panei, dimana kondisi jalan bergelombang yang dapat membahayakan para pengendara kendaraan bermotor.
Setelah melewati Sawah 1, Sawah 2 Simpang Panei, kerusakan jalan juga nampak terlihat ketika kita memasuki daerah Bongbongan hingga Janggir Leto. Dimana kondisi jalan sudah kupak-kapik.
Memasuki wilayah Panei Tongah, kita juga dapat merasakan kondisi jalan yang mengerikan, apalagi ketika musim hujan. Dimana beberapa titik bahu jalan sudah mengalami longsor.
Hal yang sama juga ketika kita memasuki wilayah simpang raya kita juga dapat merasakan kondisi jalan yang sudah rusak parah dan berlobang.
Setelah melewati Simpang Raya, memasuki wilayah Marjandi Embong hingga Batu 20, kita dapat merasakan kondisi jalan yang rusak parah berlobang dan beberapa titik bahu jalan ada yang mengalami longsor.
Setelah melalui daerah Batu 20, memasuki wilayah Sirpang Sigodang kondisi jalan lebih parah lagi. Jalan provinsi ini seperti kubangan kerbau yang menganga dan menyulitkan para pengguna jalan dan harus antri melewatinya.
Selanjutnya, memasuki Merek Raya hingga kantor Bupati Simalungun kondisi jalan sudah mulai rusak. Melewati kantor Bupati Simalungun, sebelum kita sampai ke simpang Sondi Raya, depan GKPS Kongsi Laita kita dapat melihat longsor yang menganga, yang jika dibiarkan akan memutus badan jalan provinsi.
Melihat kondisi jalan yang makin hari, makin parah. Mendapat respon beberapa warga yang ArmadaNews temui. Seperti keterangan Andi Saragih warga Siantar yang sedang ada urusan ke Raya.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi jalan rusak seperti ini,. Apalagi waktu yang di tempuh jadi bertambah, biasanya saya dari Siantar ke Raya di tempuh dengan waktu 35 menit, sekarang sampai 1 jam lebih, kita harus hati-hati saat melintas jalan provinsi ini,” ujar Andi.
Hal senada dikeluhkan Veni, salah seorang pengguna jalan yang melintas. Veni berharap agar pemerintah provinsi segera melakukan perbaikan. ” Kasihan warga yang melintas jalan rusak ini. Apalagi kalau musim hujan, semua lubang jalan tertutup air, jika tidak hati-hati, kita bisa terjerembab kedalam lubang,” ujarnya. (AP)
Discussion about this post