SIANTAR, ArmadaNews.id – Bicara Pemilihan Kepala Daerah Kota Pematangsiantar memiliki keunikan tersendiri. Bahkan di Kota Pematangsiantar ada semacam mitos, bahwa Walikota Siantar tidak pernah di jabat dua periode. Seperti disampaikan salah seorang warga Kesatria, Kota Pematangsiantar, St. JW. Saragih, (75) Jumat (17/07/2020).
Dikatakan St. JW Saragih, pelaksanaan Pilkada sebagai pesta rakyat sangat ditunggu-tunggu masyarakat, demikian juga halnya di Kota Pematangsiantar.
“Namun di Siantar ada keunikannya. Walikota yang terpilih tidak pernah menjabat dua periode,” kata Saragih.
Dikatakannya, sejarah mencatat Walikota Terpilih dua periode hanya Hulman Sitorus, SE. Namun sebelum dilantik, Hulman Sitorus terlebih dahulu menghadap sang pencipta.
Demikian juga dengan walikota-walikota sebelumnya, tidak ada yang berhasil hingga dua periode, bilangnya.
“Walikota RE Siahaan ikut mencalon untuk periode kedua, tapi kalah dengan Hulman Sitorus. Sama juga dengan Hefriansyah saat ini, untuk ikut bertarung saja sudah tidak bisa karena tidak dapat kapal. Maka dipastikan tidak bisa mencalon untuk dua periode lagi,” kata Saragih lagi.
Maka dari itu dikatakan JW Saragih, Walikota Siantar Hefriansyah harus legowo dan menjalankan sisa tugasnya sebagai Walikota dengan sebaik-baiknya.
“Walikota Siantar harus menepati janjinya realisasi pembangunan Tugu Sangnaualuh, Jangan sampai marah leluhur Sangnaulauh. Jangan meninggalkan pekerjaan untuk walikota berikutnya,” bilang Saragih mengakhiri.
Informasi dihimpun, berikut daftar nama-nama Walikota Pematangsiantar, O.K.H. Salamuddin memimpin Kota Pematngsiantar tahun 1956-1957, Djamaluddin Tambunan 1957-1959 , Rakutta Sembiring Brahmana 1960-1964, Abner Situmorang Juni 1964-Agustus 1964, Pandak Tarigan 10 Agustus 1964-31 Agustus 1965, Zainuddin Hasan 31 Agustus 1965-20 Oktober 1966, Tarip Siregar 1 November 1966-27 Desember 1966, Mulatua Pardede 28 Desember 1966-24 April 1967, Leurimba Saragih 25 April 1967-28 Juni 1974, Sanggup Ketaren 29 Juni 1974- 29 Juni 1979, MJT. Sihotang 29 Juni 1979-29 Juni 1984.
Djabanten Damanik 29 Juni 1984-29 Juni 1989, Zulkifli Harahap 29 Juni 1989-29 Juni 1994, Abu Hanifah 29 Juni 1994-29 Agustus 1999, Marim Purba 25 Mei 2000-2005, Nabari Ginting (Pejabat sementara) 30 Juni 2005-25 Agustus 2005. Robert Edison Siahaan 25 Agustus 2005-25 Agustus 2010, Hulman Sitorus 22 September 2010-22 September 2015.
Donver Panggabean (Pelaksana harian) 22 September 2015-16 Oktober 2015, Eddy Syofyan Purba (Penjabat)
16 Oktober 2015-13 November 2015, Jumsadi Damanik (Penjabat) 8 Desember 2015- 31 Oktober 2016, Anthony Siahaan (Penjabat) 31 Oktober 2016- 22 Februari 2017, Hefriansyah Noor 10 Agustus 2017- 2022. (Tim)
Discussion about this post