SIMALUNGUN, ArmadaNews.id – Sosok Radiapoh Hasiholan Sinaga yang akrab disapa RHS memiliki pribadi yang jujur, berintegritas dan mau mendengarkan orang lain.
Hal itu dikatakan Ir. Mahrum Sipayung, Kamis (17/07/2020), alasannya secara pribadi mau mendukung Bakal Calon Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH dan pasangannya – H. Zoni Waldi, S.Sos, MM.
“Saya melihat ketulusan, kejujuran dan bentuk panggilan untuk memperbaiki dan membangun simalungun dari pasangan itu,” kata mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun itu.
Dikatakan Mahrum Sipayung, visi dan misi yang diusung RHS-Zoni Waldi untuk rakyat harus sejahtera itu sangat jelas tujuannya.
“Dari karakternya juga sederhana,” bilang Mahrum.
Pasangan RHS-Zoni Waldi dikatakan Mahrum, merasa terpanggil untuk memperbaiki dan membangun Kabupaten Simalungun, bukan untuk mencari uang apalagi membangun di Simalungun.
“Kalau dihitung, ada 650 hektar kebun sawit beliau, kita perkirakan bisa menghasilkan Rp.12 miliar setiap bulannya. Belum real state. Saya tidak yakin dia untuk mencari duit, karena dia sudah memilikinya,” jelas Mahrum.
Sebagai Putra dari Kabupaten Simalungun, RHS-Zoni Waldi memiliki konsep untuk mengusung kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Baik itu petani, pedagang, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Aparatur Sipil Negara (ASN)
Disebutkan, untuk aparatur dijanjikan tidak akan ada transaksional, namun akan memberlakukan good goverment. “Itu makanya saya tertarik dan cinta RHS,” imbuh Mahrum.
Sebagai mantan ASN, Mahrum Sipayung mengatakan, yang diharapkan ASN dari seorang kepala daerah adalah memperhatikan kesejahteraan pegawai dan memberikan kenyamanan. “Bagaimana meningkatkan kesejahteraan ASN juga menjadi perhatian yang serius bagi RHS-Zoni Waldi,” sebutnya.
“Kita hitung-hitungan, dengan kondisi Rp.2,4 T anggaran Pemkab SImalungun, 73 persen untuk belanja pegawai, maka Rp.1,720 T. Sisa Rp.680 miliar untuk pembangunan. Jika ditarik saja 80 miliar dari 680 miliar tersebut dan dibagikan untuk tunjungan 11 ribu pegawai di Kabupaten Simalungun, maka pegawai akan menerima tunjungan sebesar gajinya,” jelas Mahrum.
“Ditambah saja sebesar gajinya besar tunjangan, maka ASN tersebut akan punya disiplin, punya integritas dan bertanggungjawab akan kinerjanya, sebut Mahrum.
Dalam pengelolaan Pemerintahan dikatakan Mahrum ada pengelolaan keuangan yang tidak tepat. “Ada uangnya, tapi komposisi pengelolaan keuangannya yang tidak jelas. Itu yang mengakibatkan pemerintahan berjalan tidak baik,” katanya mengakhiri. (ds)
Discussion about this post