MEDAN, ArmadaNews.id – Uskup Agung Kota Medan Mgr Kornelius Sipayung, OFM Cap, dinyatakan positif terpapar virus corona atau COVID-19 berdasarkan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR). Saat ini dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Martha Friska Medan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi ANTARA, Minggu (19/7) malam, membenarkan informasi tersebut.
Namun begitu, Aris tidak menyebutkan secara detail kapan Kornelius mulai terpapar virus corona.
“Benar,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Keuskupan Agung Medan (KAM) Pastor Benjamin Purba mengatakan bahwa kondisi Pastor Kornelius stabil. “Laporan kemarin, kondisi stabil, mandi sendiri, makan baik dan inilah hasilnya disampaikan oleh dokter Fransiscus Ginting, beliau positif (corona) PCR,” katanya.
Benjamin juga meminta kepada orang yang pernah merasa kontak erat dengan Pastor Kornelius agar memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah tertular atau tidak.
“Kepada orang yang pernah kontak erat kepada beliau (Kornelius) untuk memeriksa diri ke dokter,” ujarnya.
> Empat Pastor Juga Positif COVID-19
Selain Kornelius, ada empat pastor lain yang juga dinyatakan positif COVID-19. Demikian disampaikan Juru Bicara KAM, Pastor Benjamin Purba, melalui siaran Youtube resmi Komunikasi Sosial (KOM) KAM, Minggu (19/7).
“Keempat Pastor itu yakni Michael Manurung, Frans Borta P Rumapea, Romualdus Nairun, dan Joddy Morison Turnip,” katanya.
Benjamin menyebutkan bahwa keempat pastor ini tinggal bersama dengan Uskup Agung Medan Kornelius di Keuskupan Jalan Imam Bonjol.
“Saat ini ke empat pastor tersebut dirawat di RS Elisabeth,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Pastor Michael Manurung mulai dirawat di rumah sakit pada 7 Juli dan lalu dinyatakan positif. Kemudian, Pastor Frans Borta P Rumapea dirawat sejak 14 Juli dengan gejala meriang dan batuk lalu hasil PCR positif COVID-19.
“Pastor Romualdus Namirun masuk 15 Juli, (gejalanya) demam dan hasil pemeriksaan positif. Sedangkan Pastor Jody Turnip masuk 16 Juli (gejalanya) demam dan lemas PCR positif,” ujarnya.
Benjamin mengimbau bagi warga ataupun para jamaah yang pernah kontak erat dengan para pastor agar memeriksakan diri ke dokter demi mengantisipasi penyebaran corona.
“Informasi ini untuk menolong kita, karena virus ini begitu kencang. Bagi mereka yang bertemu sejak 1 Juli 2020 harap mengambil sikap sendiri dan entah itu berkonsultasi dengan dokter setempat. Jadi informasi ini (kita) hati hati, harus kita was-was,” katanya. (sumber:Antara)
Discussion about this post