SIANTAR, ArmadaNews.id – Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, menyisakan beberapa catatan yang bisa menjadi program isu pada hari anak nasional ini.
Catatan tersebut yakni masalah beban kuota sistem belajar daring hingga maraknya kasus kekerasan
Hal ini diungkapkan oleh Gading Simangunsong, mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Simalungun yang menyebut biaya kuota internet sangat memberatkan si pelajar maupun orangtua.
“Keluh kesah orangtua soal biaya kuota itu rasional karena dampak pandemi ini membuat 1001 masalah baru yang berat bagi keadaan finansial.” ujar
Gading menilai sepanjang masalah beratnya beban kuota internet masih menjadi keluhan maka sistem belajar daring perlu dikaji kembali. Selain itu Gading juga berharap pemerintah dan DPRD dapat segera membantu mencarikan solusi bagi keadaan ini.
“Untuk sekolah negeri harapannya kepala sekolah bisa arif mengalokasikan Dana Bos untuk kuota siswa, khususnya bagi siswa yang kurang mampu menurut data sosial.” ujar Gading.
Sementara untuk swasta, Gading berharap pemerintah bisa memfasilitasi dialog orangtua siswa dengan yayasan sekolah dan kampus swasta untuk mencapai solusi atas keluhan yang sama. “Yayasan itukan bersifat sosial, jadi untuk keadaan kesusahan seperti ini patut dicarikan solusi bersama-sama.” ujar Gading.
Discussion about this post