SIMALUNGUN, ArmadaNews.id – Petani jeruk di Kecamatan Pamatang Silimahuta, Silimakuta, Purba, Kabupaten Simalungun mengeluhkan harga jeruk yang anjlok dalam beberapa waktu terakhir.
“Tanaman jeruk merupakan satu-satunya sumber penghasilan saya. Akan tetap sekarang harga jualnya agak turun dari sebelumnya,” ujar Parasona Saragih salah satu petani jeruk, Selasa (28/07/2020).
Parasona Saragih mengatakan, untuk harga jeruk sekarang harga buah jeruk Rp 4.500 sampai Rp 4.000, dengan kondisi itu menurutnya tentu akan mengurangi pendapatan hasil panennya.
“Untuk biaya perawatan tentu biayanya tetap, namun untuk harga jual selalu berubah-ubah sehingga ini membuat pendapatan kadang tidak menentu. Harapan kita antara biaya perawatan bisa ditutupi oleh harga jual atau lebih dari itu. Ini perlu perhatian Pemkab Simalungun. Kita harapkan ada pasar baru agar harga stabil dan tinggi,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapan J Girsang, seorang petani jeruk yang memiliki 300 batang pohon jeruk mengaku membiarkan buah jeruk di ladangnya berguguran. Pasalnya, jika dipanen, petani tidak mendapatkan keuntungan.
“Kalau dalam seminggu ini harganya tidak juga naik terpaksa kita biarkan saja berjatuhan ke tanah. Karena kalau dipanen malah akan rugi, sebab harus menanggung biaya gaji pekerja untuk memanen dan biaya beli keranjang,” ujarnya.
Discussion about this post