PARAPAT, ArmadaNews.id – Puluhan masyarakat mengatasnamakan pedagang souvenir jalan Pora-Pora menolak untuk direlokasi di Open Stage.
Penolakan disampaikan saat menghadiri rapat penyatuan persepsi, yang digelar di ruang rapat kontor Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Jumat (7/08/2020). Dalam rapat para pedagang menolak aksi relokasi ke Oven Stage (Pagoda) akan tetapi menerima pembangunan.
Ada sembilan tuntutan pedagang, yaitu menolak Relokasi ke oven stage, masyarakat menerima pembangunan drainase dan trotoar, kemudian pelaksanaan pembangunan drainase dilakukan setelah selesai musim keramaian (akhir Agustus), surat menyurat harus melalui pihak terkait/tanpa perantara pihak ketiga, informasi site plan (gambar) rencana jangka waktu pekerjaan harus jelas, pagoda sebagai ikon Parapat jangan diganggu gugat sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau/taman, Penerbitan HGU, Jangka waktu pekerjaan maksimal 4 bulan dan Kompensasi atas pembangunan kepada masyarakat.
“Atas nama pedagang souvenir, kami menolak direlokasi ke Open Stage (Pagoda), akan tetapi kami menerima pembangunan di Parapat, bagi pengelola proyek supaya memberikan pertimbangan demi kehidupan ekonomi pedagang,” ucap Imlek Sidabutar selaku Koordinator disela-sela rapat
Imlek juga meminta Pemerintah Simalungun agar lebih bijaksana mengambil kebijakan dan mengambil tempat relokasi para pedagang souvenir.
“Sesuai data kami, ada 127 pedagang souvenir di jalan Pora-pora, dan bukan 195 seperti disampaikan pihak Kecamatan, dan kami berharap relokasi ini dibuat secara permanen dan adil, sehinga masyarakat tidak merasa dirugikan,” pinta Imlek,
Camat Girsip, Eva Suryati Ulyarta menjelaskan, ada empat rencana relokasi para pedagang yaitu, Terminal Sosorsaba, Bukit Sibiak, Oven Stage dan Confrensihool.
“Hasil pertemuan awal bulan Pebruari 2020, ada empat pilihan lokasi relokasi buat pedagang souvenir, tapi disepakati di Oven stage dan Confrensihool, akan tetapi saat digelar rapat penyatuan persepsi mereka menolak di relokasi ke oven stage dengan alasan bahwa pagoda adalah ruang terbuka atau taman, intinya keputusan rapat ini akan kita sampaikan kepada pimpinan (Bupati), tergantung apa keputusan beliau,” kata Eva,
Meski demikian, ungkap Camat, dirinya tetap berharap agar masyarakat Girsang Sipangan Bolon mendukung pembagunan diseputar kawasan wisata Danau Toba.
“Meski kita beda pendapat dalam forum ini, harapan saya kepada masyarakat supaya tetap mendukung program pembangunan dilakukan oleh Pemerintah, sehingga wisata Parapat ini tetap tertata indah dan dikunjungi wisatawan,” ajak Camat.
Sementara , Danramil II Parapat, Kapten inf Rudianto meminta pedagang agar bergandeng tangan atau menjalin kebersamaan mendukung program Pemerintah.
“Mari kita menjalin kebersamaan mendukung program Pemerintah, Karena pembagunan ini hanya harapan satu kali. Sebab daerah wisata lain masih banyak saingan untuk memperebut pembagunan ini,” ucap Rudianto,
Timpal, Kapolsek Parapat, AKP Irsol melalui Kanit reskrim Ipda J Manurung supaya para pedagang menyatukan persepsi menyampaikan pendapat. Dan tetap menjaga Bhabinkamtibmas sehinga tidak merugikan diri sendiri.
“Mari satukan persepsi penyampaikan pendapat, dan kegiatan ini jangan sampai menuai permasalahan yang menimbulkan merugikan diri sendiri, tetap dijaga Bhabinkamtibmas demi keamanan dan kenyamanan bersama,” saran Manurung,
Sementara , PPK 2.6 SKPJN Wilayah II PUPR, Matnali Butar Butar mengatakan tujuan memaparkan maksud dan tujuan Proyek adalah membagun Infrastruktur yang meliput peker Rchatas Jalan, penataan Tretoar dan Drainae untuk mendukung kawasan Strategis pariwisata Nasional Danau Toba.
“Tujuan proyek pembangunan insprastuktur untuk pelayanan umum, dan pemberdayaan industri alam, direncanakan pembagunan rehabilitasi jalan, penataan trotoar , dan drainase dari pintu gerbang hinga ke pengasingan presiden soekarno sepanjang 4,90 kilometer, yaitu Rehabilitasi minor Jalan 1,5 Kilometer, penataan Trotoar dan Drainase sepanjang 1,9 Kilometer, dan Non Nasioanal 1,5 kilometer, Lingkar jalan pengasingan Presiden Soekarno sepanjang 4,90 Kilometer Tahun anggaran 2020,” jelas Butar Butar,
Turut hadir dalam rapat, Lurah Rigaraja Darmadonny Silalahi, Kanit Lantas Iptu Hendri Koto, Kanit Intel Aiptu Nababan dan puluhan pedagang souvenir. (Hery)