SIANTAR, Armadanews.id – Pasangan Ir Asner Silalahi MT dan dr Susanti Dewayani (PASTI) diyakini akan mampu memimpin Kota Pematangsiantar menjadi lebih baik bahkan mengubah Kota Pematangsiantar menjadi daerah yang lebih maju.
Hal itu disampaikan Politisi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan saat bertemu dengan para sahabatnya di sekitaran Jalan Cipto, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematngsiantar, Senin (07/09/2020).
Menurut mantan sekretaris umum Demokrat tersebut, dalam memajukan sesuatu hal yang sangat dibutuhkan adalah komunikasi dan hubungan kepada banyak orang.
“Kenapa semua parpol ke pak Asner? Karena dia melakukan komunikasi yang intensif kepada semua orang. Dia melakukan lobi-lobi yang baik kepada pengurus-pengurus partai dan jujur ini juga sangat dibutuhkan untuk membangun Kota Pematangsiantar. Perlu komunikasi kepada pemerintahan diatasnya, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sehingga berbagai program dan sumber dananya dapat dialokasikan ke daerah Siantar ini,” kata Hinca.
Tampak duduk bersama Hinca Panjaitan, Asner Silalahi, Ketua Humatop Siantar, Sakti Sihombing dan anggota DPRD Siantar sekaligus Sekretaris DPC Demokrat Pematangsiantar, Ilhamsyah Sinaga.
Dalam kesempatam itu, anggota DPR RI ini juga menyinggung alasan pekerjaan pembangunan Siantar lambat terjadi, seperti mengubah Peraturan Daerah (Perda) tentang tata ruang yang sampai sekarang ini belum tuntas, pengalihan aset lahan eks PTPN III dan lain sebagainya.
Ditegaskan, persoalan ini tidak lepas dari kurangnya hubungan atau komunikasi terhadap pemerintah provinsi dan pusat. Diyakininya juga, perubahan tata ruang sebagai ‘kitab’ dari pembangunan daerah, dan PASTI kelak dapat mengelolanya secara baik. Sehingga Siantar menjadi penyangga atau mendapat manfaat dari kemajuan destinasi wisata di kawasan Danau Toba.
“Harus diubah tata ruang agar bisa Siantar ini menjadi penyangga destinasi wisata sehingga orang yang ke Parapat atau ke kawasan lainnya meluangkan waktunya di Siantar,” terangnya.
Hinca Panjaitan sendiri mengaku pernah mendengar tentang permohonan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar kepada pihak PTPN IV Bangun dan Kementerian terkait agar lahan PTPN III, yang luasnya sekitar 100 hektar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan Siantar.
“Lobilah PTPN IV, minta jadi aset Siantar sehingga 1 meter dari kiri dan kanan menjadi etalase menuju ke sana (Parapat-red). Lahan itu juga bisa dimanfaatkan kebutuhan lainnya. Artinya, nanti sebelum sampai ke Parapat bisa singgah dulu di sana,” usulnya.
Terakhir Hinca Panjaitan mengaku bahwa politik tahun ini menjadi sejarah baru kala KPU menetapkan Paslon hanya satu atau tunggal. Artinya, peta politik Siantar berubah 180 derajat.
“Tidak ada kompetitor dan sekian tahun kita menunggu kedatangan bapak Asner Silalahi. Satu-satunya masa Pilkada yang tidak menyita energi,” katanya dengan mengajak seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar agar datang ke TPS tanggal 9 Desember 2020 untuk menentukan hak pilihnya. (*/AN)