Retail
Minggu, 24 Januari, 2021
Ikuti Kami
Pasang Iklan
  • Peristiwa
  • Nasional
  • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
    • Samosir
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Batu Bara
    • Sibolga
    • Tapanuli Utara
    • Asahan
    • Labuhan Batu
    • Sidempuan
    • Tapanuli Selatan
  • Dunia
  • Politik
  • Pilkada
  • Uang
  • Kolom
  • Sports
  • Seleb
No Result
View All Result
Armada News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Petani Padi di Desa Bahal Gajah Memakai Pupuk Hayati Buatan Sendiri, Hasil Panen Meningkat 30% Tanpa Pestisida

21 Oktober 2020
in Simalungun
Tonny Saritua Purba Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Hayati di Desa Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun

Tonny Saritua Purba Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Hayati di Desa Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun

302
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Advertisements

Penulis : Tonny Saritua Purba Pak Pak (Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia)

SIMALUNGUN, Armadanews.id | Saya kelahiran Simalungun, Alumni IPB University datang dari Bogor ke kampung kelahiran untuk melakukan pemberdayaan berupa memberikan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan kepada petani padi di Desa Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun sejak bulan Januari sampai panen padi di bulan Juni 2020.

Tonny Saritua Purba Bersama Para Petani Padi dan Didampingi oleh Kepala Desa, PPL dan Mas Legiman sebagai Ketua Kelompok Tani setempat

Saat saya melakukan pelatihan kepada para petani padi juga dihadiri oleh Kepala Desa, PPL termasuk Mas Legiman sebagai Ketua Kelompok petani setempat. Saya memberikan pelatihan cara menyuburkan tanah dan cara pembuatan Pupuk Hayati dari bahan-bahan yang ada di sekitar petani seperti bonggol pisang, air bekas cucian beras dan gula merah, dengan tehnik tertentu difermentasi selama 15 hari. Setelah Pupuk Hayati sudah selesai dibuat, aplikasinya adalah sebelum tanam dan setelah tanaman tumbuh.

Tonny Saritua Purba Mendampingi Petani Saat Memberikan Pupuk Hayati ke Sawah Tiga Hari Sebelum Tanam.

Jika populasi mikroba di dalam tanah tidak seimbang maka hama dan penyakit tanaman akan mudah menyerang tanaman, faktor inilah yang kurang diperhatikan petani padi sehingga saat ada hama dan penyakit menyerang tanaman, petani langsung membeli Pestisida, menyemprotkannya ke tanaman bahkan saat tanaman tidak terkena hama dan penyakitpun, petani tetap menyemprotkan Pestisida. Cara bertani saat ini sudah sedemikian tergantungnya terhadap Pestisida. Sebenarnya Pestisida tetap dibutuhkan petani tapi bukan yang pertama tapi sebagai cara terakhir. Faktor kesuburan tanahlah yang harus dilakukan pertama sekali termasuk di dalamnya petani harus memperhatikan bahwa ada kehidupan mikroba di dalam tanah.

Tonny Saritua Purba Ikut Menanam Padi Bersama Para Petani Padi Didampingi oleh Mas Legiman Ketua Kelompok Tani.

Cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara ekologis  adalah dengan menyuburkan tanah, memberikan bahan organik dan Pupuk Hayati, jika sudah terjadi keseimbangan ekosistem mikroba di dalam tanah maka pengendalian hama dan penyakit tanaman bisa berlangsung secara ekologis dan berkesinambungan

Saya bukan hanya memberikan pelatihan dan penyuluhan, tapi saya juga ikut mendampingi petani pada saat memberikan Pupuk Hayati ke sawah sebelum tanam, termasuk saya juga hadir mendampingi saat penanaman dan budidayanya sampai panen.

Petani Mengaplikasikan Pupuk Hayati Buatan Sendiri ke Sawah Saat Tanaman Padi Berumur Tujuh Hari Setelah Tanam.

Mas Legiman sebagai Ketua Kelompok Tani mengucapkan terimakasih kepada Tonny Saritua Purba yang telah datang dari Bogor ke Desa Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Simalungun yang telah membimbing petani di sini sehingga bisa panen. Menurut Mas Legiman dengan pemakaian Pupuk Hayati mampu menurunkan pemakaian Pupuk Kimia sebesar 50%, bahkan pemakaian Pestisida tidak ada sama sekali, yang membahagiakan buat petani adalah kenaikan hasil panen meningkat sebesar 30%.

Tanaman Padi Tampak Subur.

Saya sebagai salah satu Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia berharap agar apa yang sudah saya ajarkan kepada para petani padi di Desa Bahal Gajah bisa diterapkan petani padi lainnya yang ada di Kabupaten Simalungun, tentu sangat banyak hal positifnya terutama untuk kesuburan tanah, SDM petani bisa meningkat, biaya bertani semakin murah, hasil panen meningkat, beras jika dikonsumsi jauh lebih sehat dan yang utama adalah petani bisa lebih sejahtera lagi.

Tanaman Padi Tampak Subur Sehingga Pemakaian Pestisida Belum Perlu Dilakukan.

Masalah SDM petani adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya Pemerintah saja tapi kita semua. Saya melakukan pemberdayaan ke Simalungun karena saya lahir di Simalungun, walaupun hanya 6 tahun di Simalungun tapi keinginan untuk membangun SDM dan keterampilan petani padi perlu saya lakukan, sesuai dengan poin ketiga dari Tridarma Perguruan Tinggi yaitu ilmu yang sudah saya dapatkan sast kuliah sebisaya bisa saya amalkan kepada petani padi kususnya petani padi yang ada di Kabupaten Simalungun tanah kelahiran saya.

Panen Padi Tanpa Mempergunakan Insektisida dan Fungisida Sama Sekali.

Dalam waktu dekat ini, saya juga melakukan penanaman Padi Gogo lahan kering bersama masyarakat di Silimakuta dan juga di USI Simalungun, semoga bisa sukses sampai panen. (*/AN)

Advertisements

Tags: Tonny Saritua Purba
ShareTweetShare

BACA JUGA

Dua Pencuri di Pekan Sarimatondang Ditangkap dan Diarak ke Polsek Sidamanik, Satu Lagi Kabur

24 Januari 2021
35

...

Tiga Pelaku Curanmor Asal Siantar yang Gagal Mencuri di Simalungun, Akhirnya Menyerahkan Diri

24 Januari 2021
128

...

Seorang Pendeta Asal Siantar Meninggal Positif Covid-19 dan Dimakamkan di Parapat

24 Januari 2021
3k

...

Sejumlah Tambang Pasir di Panombeian Panei Diduga Beroperasi Tanpa Ijin

23 Januari 2021
57

...

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Trending minggu ini...

  • Kiri-Mobil Pelaku yang Diamankan Warga dan Para Pelaku

    Dihadang Warga, Dua Pencuri Asal Siantar Ini Diamuk Massa di Nagori Simanabun Silou Kahean

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Pendeta Asal Siantar Meninggal Positif Covid-19 dan Dimakamkan di Parapat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rebutan Pelanggan, Dua Pemilik Permainan Anak di Taman Bunga Adu Jotos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siantar Berduka, Walikota Terpilih Asner Silalahi Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Ibu di Buntu Turunan Simalungun Meninggal Terkonfirmasi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laka Maut di Jalan Merdeka Siantar, Ilfan Tarigan dan Ardiansyah Batubara Dijemput Ajal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Hina Almarhum Asner Silalahi, Prabu Siliwangi Nangis-Nangis saat Dijemput Humatob

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Karyawan PT Unilever KEK Sei Mangke Dikabarkan Terkonfirmasi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • dr. Susanti Dewayani : “Pak Asner Silalahi Tetap Hidup Dalam  Sanubari Saya”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penjual Ganja di Jalan Binjai Siantar Tak Berkutik Diringkus Sat Narkoba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Armada News

Berita terbaru…

  • Dua Pencuri di Pekan Sarimatondang Ditangkap dan Diarak ke Polsek Sidamanik, Satu Lagi Kabur
  • Tiga Pelaku Curanmor Asal Siantar yang Gagal Mencuri di Simalungun, Akhirnya Menyerahkan Diri
  • Seorang Pendeta Asal Siantar Meninggal Positif Covid-19 dan Dimakamkan di Parapat
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© Armadanews.id, 2020.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Nasional
  • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
    • Samosir
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Batu Bara
    • Sibolga
    • Tapanuli Utara
    • Asahan
    • Labuhan Batu
    • Sidempuan
    • Tapanuli Selatan
  • Dunia
  • Politik
  • Pilkada
  • Uang
  • Kolom
  • Sports
  • Seleb

© Armadanews.id, 2020.