SIMALUNGUN, Armadanews.id | Praktik dinasti politik masih mewarnai jalannya kontestasi Pilkada 2020. Meski undang-undang tak melarang, menurut Ketua Forum Pemuda Peduli Raya (FPPR) Jhon Dalton Saragih, dinasti politik lebih banyak menimbulkan dampak negatif.
Dalton mengatakan, praktik dinasti politik menjadikan seorang pemimpin daerah memiliki pengaruh besar. Imbasnya, semua keluarga, termasuk anak, istri dan kakak, berbondong-bondong terlibat dalam sistem pemerintahan.
Kondisi ini yang terjadi di Pilkada Simalungun. Itu karena Calon Walikota Anton Achmad Saragih merupakan kakak kandung Bupati JR Saragih. “Dinasti politik hanya akan melanggengkan kekuasaan segelintir orang, dalam hal ini keluarga,” kata Dalton, Rabu (11/11).
Menurut Dalton praktik dinasti politik juga berdampak pada tertutupnya ruang orang lain yang lebih berkompeten untuk memimpin, atau mengisi beragam jabatan strategis.
Dalton khawatir, jika dinasti politik membayangi jalannya pemerintahan di Kabupaten Simalungun, justru membuat masyarakat yang rugikan. “Usaha untuk menyejahterakan rakyat melalui program pembangunan akan sulit terwujud. Itu karena pemimpin yang berasal dari dinasti politik akan lebih mengutamakan kepentingan keluarganya,” kata Dalton.
Di sisi lain, Dalton melanjutkan, praktik dinasti politik juga dekat dengan potensi korupsi. Ini efek sejumlah jabatan strategis tak dihunikan mereka yang punya kompetensi. Imbasnya, kebijakan yang dibuat tak sesuai kebutuhan masyarakat.
Discussion about this post