PARAPAT, Armadanews.id |
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Macan Habonaron Siantar-Simalungun meminta kepada Bupati Simalungun, DR JR Saragih supaya tanggap dengan kondisi pelayanan yang diduga ‘Amburadul’ di RSU Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip).
Apalagi yang menimbulkan gangguan adalah para oknum pekerja medis di RSU Parapat itu sendiri.
Dan bila benar pelayanan para pekerja medis tidak becus. Alangkah baiknya kepala direktur RSU Parapat, dr Elisabet segera dicopot dari jabatannya. Sebab oknum direktur diangap gagal membina bawahannya.
Hal itu disampaikan Ketua LSM Macan Habonaron Jansen Napitu melalui telepon selulernya, Kamis (14/1/2021).
Dikatakannya, dalam hal pelayanan yang dianggap ‘Amburadul’ oleh pekerja medis di RSU Parapat. Bupati maupun DPRD Simalungun selaku pengawas kinerja aparatur Negara tidak bisa tinggal diam.
“Kalau sudah ada berita Media seperti ini, DPRD juga harus ikut respon dalam masalah kinerja direktur RSU Parapat, begitu juga bawahanya. Sebab biaya operasional di RSU Parapat itu mengunakan uang negara, kalau ada pembiaran berarti diduga ada persekongkolan penyelewengan dana,” ujarnya.
Kata Jansen, juga direktur. dokter dan perawat RSU Parapat, harus siap bekerja mengatasi penularan virus corona 19 di objek wisata Parapat. Dan apabila tidak sanggup silahkan mengundurkan diri.
“Juga sebaiknya penyaluran dana covid 19 yang lalu ikut diaudit oleh pihak Kepolisian maupun Kejaksaan, biar terang benderang, jadi masyarakat bisa tau, apakah program dana covid di jalankan sesuai aturan, atau ada penyelewengan,” ungkap jansen.
Ketika dikonfirmasi direktur RSU Parapat dr Elisabet terkait pelayanan yang ‘amburadul’. Ia mengatakan akan memberikan teguran.
“Maaf pak. Akan saya tegur perawat saya,” jawab dr Elisabet lewat whatsappnya. (Hery)

Discussion about this post