SIMALUNGUN, Armadanews.id
Langkanya pupuk bersubsidi dua bulan terakhir ini sangat dirasakan oleh para petani di Kabupaten simalungun, terkhususnya di Kecamatan Panei.
Ketua Perkumpulan Pedang Keadilan Perjuangan (PPKP) Kabupaten Simalungun Baktiar Napang Siburian, ketika disambangi kru media ini di Panei Tongah, Rabu (03/01/2021) sekira pukul 10.00 wib mengatakan, langkanya pupuk beberapa bulan terakhir ini seharusnya ada langkah yang kongrit diambil oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun atas kelangkaan tersebut.
“Kami meminta DPRD maupun pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pertanian dapat segera mengatasi masalah ini terkait kelangkaan pupuk di wilayah kami, namun belum teratasi,” katanya.
Baktiar menambahkan, kelangkaan pupuk ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Sedangkan, kata dia, saat ini seharusnya para petani sudah seharusnya melakukan pemupukan terhadap tanaman padinya, tapi tidak ada tanggapan dari pihak terkait.
“Menurut informasi dan laporan yang kita terima,seharusnya dalam minggu ini para petani sudah melakukan pemupukan, tapi apa daya pupuk tidak ada. Harusnya pihak DPRD mengusut itu, jangan sampai ada permainan oknum tertentu,” bilangnya dengan singkat.
Begitu juga DS (52) warga kecamatan panei ini mengatakan, kesulitan memperoleh pupuk sudah dirasakannya semenjak padai mulai semai dan hingga sekarang ini.
Bahkan saat dirinya bertanya kepada penjual pupuk (kios,red),kata DS pemilik kios mengatakan bahwa kalau pasokan pupuk ke kios sudah tidak ada lagi.
”Hampir dua bulan ini, saya kesulitan memperoleh pupuk, kalau adapun harganya 180 ribu sampai 290 ribu /saknya. Makanya mau tidak mau haruslah dibeli semoga dinas pertanian simalungun dapat segara mengatasi hal ini,” ungkapnya.
Menyikapi langkanya pupuk bersubsidi di wilayah itu, kru media ini pun bersama dengan warga kecamatan panei mencoba untuk mendatangi gudang pupuk yang terletak di Jalan Mataram, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar sekira jam 11.30 wib.
Benar saja puluhan ton pupuk bersubsidi masih tersimpan digudang tersebut.
Namun ketika kru media ini, bersama dengan warga mencoba untuk berkomunikasi bersama dengan para pekerja di lokasi tersebut, para pekerja itu pun mengatakan bahwa pupuk bersubsidi, pasti ada setiap hari keluar kepada distributor.
“Barusan si Parapat mengambil kesini lae, kalau apa kejar kalianlah distributor itu, mana tahu bisa dikeluarkan mereka, karena kalau stok kita disini pasti banyaknya,” ungkapnya sembari memohon supaya namanya dirahasiakan.
Menanggapi perkataan tersebut kru media ini bersama dengan warga mencoba untuk mempertanyakan perkataan para pekerja gudang pupuk tersebut kedistributor yang dimaksud.
Namun sampai disitu, warga kembali dikecewakan lantaran pupuk belum juga ada masuk.
“Bah kata pargudang itu sudah ada tadi,tapi sampai disini tidak ada katanya. Permainan tingkat tinggi bah, semoga anggota dewan dan kepolisian dapat segara mengusut penimbunan pupuk tersebut,” kata warga dengan nada kecewa.
Sementara hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Kepala Dinas Pertanian Simalungun maupun Kepala Perwakilan PT Petrokimia Gresik Kota Siantar belum juga berhasil dimintai komentarnya. (Kris)
Discussion about this post