PARAPAT, ARMADANEWS. ID | Masyarakat yang bermukim di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menyampaikan keluhan dan protes kepada pihak Pemerintah setempat, terkait bangunan tembok pihak hotel Lingga Mas di alur Sungai Batu Gaga.
Warga menuding, bahwa bangunan tembok milik pengusaha hotel telah mempersempit alur sungai, Batu Gaga sehingga diragukan dapat menimbulkan banjir di rumah warga sekitar Jalan Sisingamangaraja.
“Alur sungai Batu Gaga ini sekarang semakin sempit karena ditembok,, akibatnya nanti, seputar bibir sungai akan mengalami abrasi (terkikis), apalagi ada bangunan tembok hotel Lingga Mas sekarang, sungai tambah sempit, akhirnya air sungai meluap dan terjadi lah banjir di rumah warga seputar jalan Singa, seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu, ” terang bermarga Sinaga di lokasi, Jumat,(1/07/2022),
Menurut Sinaga, keluhan dan protes warga terkait bangunan tembok pihak pengusaha hotel Lingga Mas telah disampaikan kepada Lurah Parapat. Dan pihak Kelurahan telah turun ke lokasi.
“Kami warga di sini, meminta supaya Pemerintah Simalungun , mau pun dinas terkait mengambil tindakan tegas, dengan menghentikan bangunan tembok di alur DAS Batu Gaga, dan bila pengusaha hotel tetap mengabaikan, kami akan menyampaikan aksi protes kembali kepada Bupati Simalungun, sebab bangunan itu telah melanggar aturan lingkungan hidup,” kata Sinaga.
Saat dikonfirmasi Lurah Parapat Safrida Sinaga mengaku bangunan tembok di alur Sungai Batu Gaga oleh pengusaha hotel Lingga Mas telah melanggar aturan. Sebab bangunan baru telah mempersempit alur DAS.
“Benar ada warga menyampaikan protes kepada saya, terkait penembokan Aliran Sungai Batu Gaga oleh hotel Lingga Mas, dan kita sudah turun ke lapangan, kemudian kita rencanakan hari Senin depan, akan dilakukan mediasi, antara warga dan pihak hotel Lingga Mas,” ungkapnya.
Alasan warga keberatan”, kata Lurah, pihak pengusaha hotel menembok di pinggiran alur sungai. Dampaknya alur sungai menjadi sempit.
“Kita telah tinjau lapangan bersama beberapa warga, alasan mereka keberatan, bila mana curah hujan tinggi, air sungai Batu Gaga meluap, akhirnya menimbulkan banjir di rumah warga sekitar jalan Singa, dan hasil survei kiita di lokasi, bangunan tembok milik hotel Lingga Mas telah menyalahi aturan DAS,” aku Safrida.
Amatan di lokasi, terlihat pihak pengusaha hotel Lingga Mas melakukan pembangunan tembok di alur sungai Batu Gaga. Disinyalir hal itu dilakukan oleh pihak hotel untuk menambah coran pondasi yang rusak akibat terkikis air sungai batu Gaga. Bahkan material batu milik pengusaha hotel terlihat diletak di aliran sungai.(Hery)