SIANTAR, Armadanews.id| Pembangunan Mall di area Gedung Olah Raga ( GOR ) di Jalan Merdeka Kota Pematangsiantar rencananya akan dimulai.
Bahkan plank yang dipasang oleh pihak pengusaha di lokasi GOR. Namun pengembang mengabaikan keberadaan Kantor KNPI Kota Pematangsiantar di area tersebut.
Bahkan kantor induk organisasi pemuda itu terancam tergusur tanpa dilakukan komunikasi oleh pihak pengusaha maupun pemerintah Kota Pematangsiantar.
Sesuai plank yang dipasang, pihak penguasa meminta penggarap atau penghuni liar untuk segera mengosongkan dan meninggalkan lokasi dalam tahun ini.
Sejak desas-desus pembangunan mall oleh PT Suzuya segera dilaksanakan hingga adanya pemasangan plank tersebut, KNPI belum ada diajak untuk diskusi atau disurati secara resmi.
Sementara Ketua KNPI Kota Pematangsiantar, Henry Hutapea saat ditemui wartawan pun menyampaikan kekecewaannya. Dikatakannya KNPI takkan tinggal diam jika diperlakukan semena-mena.
“Kita tidak akan tinggal diam dan pasti melawan jika diperlakukan seperti itu,” tegas Henry Hutapea.
Diterangkannya keberadaan kantor KNPI di sana bukanlah bangunan liar. Dimana puluhan tahun lalu walikota (pemerintah kota) secara resmi meminjam pakaikan lahan di sana untuk Kantor KNPI Siantar.
“Terciptanya kantor itu, dana swadaya pemuda dan persetujuan walikota sekitar tahun 1994 pada saat itu. Kalau ditutup kantor pemuda, pemuda akan bergerak,”sampainya.
Dia terangkannya, penggunaan lahan KNPI pinjam pakai dengan pemerintah kota.
“Sekitar tahun 1994-95 jamannya ketua Saut, ketua Makmur,”ingatnya.
Ia pun menyampaikan, pengembang harus punya etika.
“Sedangkan penggarap pun dibantunya, bukan serta merta seperti itu mau diusir. KNPI ga tau siapa pengembang. Yang kita mau secara resmi dan tertulis mereka berkomunikasi dengan KNPI,”sampainya.
Ada info beredar jika mall dibangun akan ada ruang di gedung lantai atas yang disiapkan untuk Kantor KNPI. Namun hal tersebut seperti nina bobo yang menenang-nenangkan KNPI. Karena belum ada pembicaraan resmi dan tertulis dari pengembang.
“Etikanya , harus disampaikan ke KNPI bahwa tempat itu mau dipakai. Ada lah pembicaraan. Kita juga buka menghambat pembangunan,” ulangnya.
Di sisi lain mereka mencoba menduga bahwa pembangunan tidak sampai ke lokasi kantor mereka saat ini. Meski hal tersebut terlihat mustahil, karena lokasi kantor dan area GOR adalah satu kesatuan.
“Kenapa KNPI ga diajak dan dilibatkan. Kami berfikir kantor KNPI ga ikut dalam pembangunan itu. Kami mencoba berpikir seperti itu,” sebutnya.
Henry Hutapea menyampaikan belum ada pencabutan lahan itu secara resmi dari pemerintah kota dan sampai saat ini Kantor KNPI itu masih mereka kuasai dan sering dipakai untuk kegiatan pemuda.(ds)