SIANTAR, ARMADANEWS.ID – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pematang Siantar, Jayadi Sagala meminta Kapolres Simalungun segera mengungkap kasus tewasnya atlet Taekwondo Antonius Ferdinan Lumban Gaol (12).
Antonius Ferdinan.Lumban Gaol merupakan sabuk biru dari Klub Taekwondo MIMAC Pematang Siantar.
Ditemui di Jalan Cipto Kota Pematang Siantar, Rabu (19/04/2023) sekira pukul 14.10 wib, Jayadi Sagala mengatakan mengecam keras aksi kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa Antonius Ferdinan Lumban Gaol dan ibunya H Boru Hutapea (42).
“Kita mendesak Polres Simalungun segera mengungkap kasus tersebut,” kata Jayadi sembari mengatakan agar pelaku diancam dengan hukuman yang setimpal.
Sebelumnya, H boru Hutapea tlyang merupakan seorang bidan ditemukan tewas dengan kondisi membusuk bersama putranya dikediamannya,
di Perumnas Mutiara Lanbow Blok-N Nomor. 13 Huta IV Nagori Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, sekira pukul 11.30 WIB, Selasa (18/4/2023).
Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, S.H., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa pada olah TKP, polisi menemukan benda tajam pisau yang memiliki bercak darah.
Dalam olah TKP kedua korban ditemukan tergeletak di lantai dalam kamar tidur, dan diperkirakan temuan mayat tersebut sudah lebih dari dua kali dua puluh empat jam serta untuk penyebab seseorang yang mengakibatkan korban meninggal dunia belum dipastikan karena masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat Satu Medan,” ungkap AKBP Ronald.
Lebih lanjut Kapolres memaparkan langkah-langkah yang sudah dilakukan yaitu Pihak Kepolisian Resor Simalungun sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan selanjutnya akan dilakukan kembali olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) lanjutan pada hari Rabu dengan melibatkan team Lab Forensik Polda Sumut.
Sejumlah barang bukti telah disita polisi guna mengungkap perkara. “Kita sudah melakukan olah TKP, ada beberapa barang bukti yang kita amankan dari TKP. Kita juga menemukan ceceran darah disekitar jenazah kedua korban serta ruang tamu termasuk dibeberapa lokasi juga ditemukan ceceran darah seperti dapur rumah korban yang menjadi tkp, ” ujar Kapolres.
Dugaan sementara saat ini bahwa kedua korban meninggal karena adanya tindakan kekerasan. (ds)