TOBA, ARMADANEWS.ID – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka sebut Toba sebagai darurat kejahatan seksual. Bagi Polres Toba, ia berikan apresiasi atas pengungkapan sejumlah kasus terkait Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Ia menyebutkan, para pelaku kejahatan seksual tersebut adalah orang terdekat korban. Dan menurutnya, hal tersebut adalah sesuatu yang tak masuk akal.
“Kehadiran saya di sini dalam rangka Hari Anak Nasional dengan mengusung tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Tema ini sangat berat kalau kita hubungkan dengan situasi saat ini di Toba. Banyak peristiwa, selain yang berhasil diungkap, bagaimana pelakunya adalah orang terdekat yang seharusnya dia garda terdepan untuk melindungi korban,” ujar Arist Merdeka, Di Mapolres Toba Rabu (26/7/2023).
“Dari dua hingga tiga tahun ini bahwa Toba itu sudah darurat dalam kejahatan seksual. Karena dominasinya itu adalah 52 persen dilakukan oleh orang terdekat, yang tak bisa diterima oleh akal sehat,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, kontribusi pemerintah mengantisipasi kasus kejahatan seksual juga amat penting mengingat adanya anggaran khusus untuk bidang PPA di Dinas PMD.
“Pertanyaan saya, ada apa dengan Toba ini, kok terjadi degradasi seperti itu? Itulah yang mendorong saya bahwa penegakan hukum kan penting. Pemberdayaan masyarakat juga kan penting, termasuk dari pemerintah,” sambungnya.
Ia menilai, pemerintah Toba belum hadir dalam mengantisipasi dan menangani kasus kejahatan seksual tersebut.
“Disinilah, pemerintah seharusnya hadir. Tapi, ini nampaknya belum hadir. Artinya, tidak komprehensif, masih terpotong-potong,” lanjutnya.
Kehadirannya memberikan apresiasi kepada Polres Toba karena cepat ungkap kasus kejahatan seksual di Toba.
“Karena penegakan hukum itu penting, maka saya berikan penghargaan kepada pihak kepolisian, sebagai penyidik yang menangani kasus ini dengan cepat. Ada juga yang lambat, kita tidak pungkiri itu,” ungkapnya.
“Moga dengan penghargaan ini, Pak Kapolres mendorong para penyidik itu membuka diri, yang punya perspektif terhadap perlindungan anak. Toba ini sudah darurat kejahatan seksual,” pungkasnya. (Edu Antonius Nainggolan)