LAMPUNG BARAT, ARMADANEWS.ID — Komite Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat evaluasi membahas uang biaya pemeliharaan pagar dan taman yang digelar di mushola setempat, Rabu (02/08/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Liwa, Ketua Komite, Wakil Komite, Bendahara Komite, Sekretaris Komite, dan seluruh wali murid siswa baru.
Kepala MTs Negeri 1 Liwa Desi Arisandi, S.Pd.I., M.Pd., saat dikonfirmasi di ruangannya bersama pihak komite mengatakan,hari ini kami bersama komite menggelar rapat evaluasi kegiatan pungutan biaya pemeliharaan pagar dan taman yang dilakukan pihak komite.
“Iya, kami hari ini rapat evaluasi dihadiri pihak komite dan seluruh orang tua wali murid siswa baru tahun anggaran 2023,” ucapnya
Dikatakannya, pihak Madrasah dalam hal ini tidak ikut campur atau mengajak pihak komite untuk meminta iuran pembangunan melainkan pihak sekolah hanya menyediakan lahan dan menerima manfaat dari kegiatan tersebut.
Kamad menegaskan bahwa inisiatif iuran tersebut datang dari pihak komite yang prihatin dengan kondisi sarana prasarana sekolah, terutama pagar tembok madrasah yang nyaris roboh, kegiatan pungutan dana tersebut bukan inisiatif pihak madrasah melainkan inisiatif pihak komite dan disetujui oleh orang tua wali murid.
“Kami pihak sekolah bukan menginisiasi kegiatan pungutan dana tersebut,melainkan murni inisiatif dari pihak komite yang juga disetujui oleh wali murid,” tegas Kamad.
Sementara itu Ketua Komite Amrin mengatakan, sebelum pihaknya melakukan himpun dana mereka sebagai pihak yang peduli dengan pendidikan, merasa prihatin melihat pagar dan taman sekolah yang butuh perbaikan, itulah dasar kami berinisiatif untuk melakukan pungutan dana.
Amrin juga menambahkan, sebelum pemungutan biaya tersebut disetujui semua wali murid pihaknya sudah berkoordinasi terlebih dahulu dengan ahli hukum agar tidak ada gejolak dikemudian hari, maka dalam musyawarah tersebut wali murid menyatakan bahwa wali murid menyetujui untuk memberikan sumbangan dana untuk perbaikan pagar di Madrasah.
“Langkah yang kami ambil merupakan bentuk keprihatinan kami pihak komite sekolah, karena fungsi kami salah satunya peduli pendidikan yang prihatin melihat pagar dan taman sekolah ini butuh perbaikan, maka itulah yang menjadi dasar kami untuk berdiskusi dengan wali murid pada saat rapat komite beberapa bulan yang lalu untuk menghimpun biaya pembangunannya, sehingga disepakatilah bahwa setiap siswa murid baru dikenakan biaya Rp500.000,” jelasnya.
Terkait uang yang dikembalikan pihak komite kepada orang tua/wali murid dirinya menjelaskan, pengembalian uang tersebut pihak komite kembali melakukan evaluasi ulang dengan orang tua wali murid, dari hasil evaluasi tersebut kami sepakat untuk tidak melanjutkan melainkan kami pihak komite mengembalikan semua uang yang telah dibayar oleh wali murid.
“Hari ini kami melakukan kumpul ulang untuk pengembalian uang iuran, meskipun banyak wali murid yang merasa kecewa karena uang tersebut dikembalikan karena peruntukan dan manfaatnya jelas tetapi kami pihak komite tetap mengembalikan semua uang yang sudah dibayar oleh wali murid, dasar pengembalian uang tersebut karena ada beberapa wali murid yang tidak setuju, maka kami putuskan untuk mengembalikan uang tersebut,” pungkasnya (Reza)