SIMALUNGUN, ARMADANEWS.ID – Heddy Siagian (54) Jalan Melur LK VIII Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun ditemukan tewas posisi telungkup di depan pintu kamar dekat tempat tidur dan sudah tidak bernyawa sudah mulai membengkak dan mengeluarkan aroma membusuk, Jumat (18/08/2023) sekira pukul 14.00 wib.
Informasi dihimpun Armadanews.id di lokasi, terungkapnya kematian korban setelah salah satu anak nya yang tinggal di Balige menghubungi ibunya, Heddy Siagian hingga berulang kali namun tak kunjung mendapat jawaban dari seluler.
“Anaknya yang menghubungi, namun Karena tak dibalas-balas, anaknya jadi curiga. Makanya diminta tolong keluarga dan tetangga untuk memanggil ke rumah atau mendobrak pintu jika tidak juga ada jawaban,” kata Abu Hasan, Kepala lingkunguan VIII Sinasak saat di tkp.
Dikatakan Abu Hasan, semasa hidupnya almarhumah tinggal sendiri setelah suaminya meninggal dan anak-anaknya tinggal didaerah lain. “Ibu ini enerjik, kemana-mana sendiri naik kereta,” katanya.
Ternyata setelah pintu dibuka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Temuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak Kelurahan Sinaksak dan Kapolsek Serbalawan AKP Abdullah Yunus Siregar oleh Kapos Pol Purbasari AIPTU JP. Napitupulu. Setelah menerima laporan,
Kapolsek Serbalawan AKP Abdullah Yunus Siregar memerintahkan Kanit Reskrim dan personel piket SPK untuk segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Dikatakan Kapolsek, berdasarkan keterangan saksi Susianti, anak korban yang bernama Valentino Manihuruk meminta tolong kepada temannya bernama Lian Barus untuk memeriksa ibunya setelah tidak berhasil menghubunginya melalui telepon.
Bersama dengan saksi tersebut dan tetangga lainnya, pintu rumah korban dibuka dengan cara mendobrak setelah tidak ada respon dari dalam rumah. Korban ditemukan dalam posisi terlentang di samping tempat tidur dan sudah tidak bernyawa.
Dikatakannya, Kapolsek Serbalawan kemudian menghubungi kepala Puskesmas Tapian Dolok, dr. Lenny Napitupulu, untuk melakukan pemeriksaan terhadap mayat tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban, sehingga diduga korban meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Mayat korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman selanjutnya. Keluarga korban juga mengajukan permohonan kepada petugas dari Polsek Serbalawan Resor Simalungun.
Keluarga korban menyampaikan bahwa korban baru dua hari pulang dari rawat inap di RS Vita Insani dan mengalami sakit gangguan elektrolit dan adanya benjolan di ginjal selama hidupnya.
Sementara itu mewakili keluarga Korban, Ernalinda Siagian mengucapkan trimakasih atas bantuan dari pihak Kelurahan Sinaksak dan Kepolisian Resor Simalungun. “Kami, keluarga korban yang sedang berduka, ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus atas semua bantuan yang diberikan oleh selama proses penanganan kasus ini. Kami sangat menghargai upaya dan dedikasi yang Anda tunjukkan dalam membantu kami dalam saat-saat sulit ini, Jumat (18/8/2023) sekira pukul 17.00 WIB.
Rencananya korban akan dimakamkan pada Minggu (20/08/2023) menunggu kedatangan tiga orang anaknya yang tinggal di luar kota. (tim)