SIMALUNGUN- Sosok Yulina Indriani SE gadis kecil yang tumbuh dewasa di Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara itu kini mencuri perhatian publik. Setelah melanglang buana hingga ke Amerika, “Negerinya Paman Sam”, ia balik kanan. Pulang ke kampung halamannya di Serbalawan.
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sekelas Yulina Indriani mau kembali ke kampung halaman untuk maju sebagai calon anggota legislatif. Pasalnya ia sudah menduduki posisi Gubernur Lions Club yang membawahi 4 Provinsi di Sumatera, Lembaga Sosial asal Amerika yang cocern membantu orang kurang mampu.
Ternyata ia memiliki alasan khusus. Putri semata wayang dari pasangan Alm H Muhammad Rusliyus dan Almh Hj Rostina Batubara yang lahir pada 11 Juni 1967 itu melihat banyak hal yang harus ia perjuangkan untuk warga di kampung halamannya dengan cara yang khusus, tidak bisa hanya dengan berbagi dan memberikan bantuan secara materi saja.
Berbincang di Alvina Café, Yulina Indriani dengan ramah dan penuh senyum menyambut kedatangan wartawan. Dengan gambling ia menceritakan pengalaman dan perjalanananya dari desa ke desa di Dolok Batu Nanggar dengan almarhumah ibunya pun tak kan hilang dari ingatannya. Ia masih teringat Ketika sang ibu yang berprofesi sebagai bidan menyambangi warga, khususnya kaum ibu dan anak.
Sang ibu yang dikenal dengan tangan dinginnya sebagai bidan dan jiwa sosialnya yang tinggi begitu melekat pada Yulina Indriani. Kerap mereka mendapat hasil pertanian berupa ubi maupun sayuran sebagai bayaran atas jasa bidan sang ibu. Karena warga tak punya cukup uang untuk membayar jasa maupun obat yang diberikan sang bidan berjiwa sosial itu.
Bahkan saat acara pernikahannya, masih ada saja warga yang membawa hasil pertanian dan ternak hewan sebaga buah tangan.
Dididik untuk hidup bermanfaat bagi orang lain dan ikhlas berbagi sejak usia dini dijalani Yulina Indriani. Meski terlahir sebagai anak semata wayang dari keluarga yang terbilang lumayan dan cukup di masa itu, Yulina tak dididik hidup berlebihan dan tetap diajarkan rendah hati.
Ia bukan semata wayang di rumah ayah ibunya, sepuluh orang anak kerabat dan warga diasuh kedua orang tua Yulina di rumah itu. Mulai dari biaya hidup hingga pendidikannya ditanggung. Ia pun sadar bahwa di dunia ini, ia tak hidup sendiri, melainkan harus bersosial dan berbagi dengan orang lain.
Yulina pun tumbuh jadi gadis yang mandiri dan suka berbagi. Di tengah perjalanan, waktu mempertemukannya dengan H Muhammad Ali SH. Pria tambatan hati yang kemudian mempersuntingnya sebagai istri.
Dari pernikahannya dengan pria belahan jiwanya itu, mereka pun dikaruniai empat anak. Keempat anak-anaknya pun tumbuh dengan baik dalam didikan keluarga yang sakinah.
Keempat anaknya yakni, Afif Ali ST, Arif Ali SE BA, Andre Ali ST Be Eng MBA, Alwi Ali SM MBA. Si bungsu baru saja menyelesaikan studi S2nya dari Instistut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus sebagai Sarjana S2 dengan usia termuda.
Dalam kegiatan sosial, pada 2020-2021 Yulina Indriani menjadi sosok wanita muslim pertama yang dipercaya menjadi gubernur Lions Club di Distrik 07, membawahi 4 provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau).
Tak mudah menjadi gubernur di Lions Club, banyak hal yang harus dipenuhi, salah satunya memiliki minimal masa bakti 10 tahun dan melewati tahapan-tahapan jenjang kepemimpinan.
Kini, Yulina Indriani pun terpanggil untuk Kembali ke kampung halaman, Serbalawan, tempat ia tumbuh menjadi gadis remaja. Panggilan hati untuk berbakti di kampung halaman pun bersambut baik. Partai Golkar Simalungun menerimanya sebagai calon legislatif (Caleg) untuk DPRD Kabupaten Simalungun.
Ia pun menjadi Caleg DPRD Kabupaten Simalungun nomor urut 2 dari partai Golkar untuk daerah pemilihan II yang meliputi Kecamatan Siantar, Dolok Batunanggar, Tapian Dolok, dan Gunung Maligas.
Kenapa harus maju di jalur politik, Yulina Indriani pun punya alasan khusus. Jika selama ini ia bisa membantu sesama lewat Lions Club, itu hanya memberikan bantuan berupa materi.
Yulina pun berfikir, selain bantuan berupa materi, masyarakat harus disokong dengan bantuan advokasi maupun kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Hal itu dapat ia lakukan dengan maju sebagai caleg dan duduk sebagai anggota legislatif. Dengan demikian ia pun dapat membantu warga lewat kbijakan pemerintah dan mengontrol pelaksanan kebijakan yang pro Masyarakat. Sesuai dengan tupoksi Anggota DPRD di bidang anggaran dan pengawasan.
Yulina mengaku mau jadi anggota dewan, sudah terbiasa di bidang sosial. Ia pun kembali ke desa, khususnya Dolok Batunanggar, supaya masyarakat bisa lebih sejahtera.
Ditanya soal janji, Yulina mengaku tak mau berjanji. Ia lebih memilih kerja nyata. Hal itu pun bukan hanya di mulut, faktanya sejauh ini Ylina sudah beberapa kali menggelar bakti sosial dan memberikan santunan kepada warga yang membutuhkan uluran tangan.
Ke depan, Yulina pun berharap agar kaum ibu memiliki keahlian untuk mendukung ekonomi keluarga. Selain itu anak di usia yang sudah selesai menempuh Pendidikan agar produktif dan tidak lagi menjadi beban keluarga.
Diceritakannya, di Lions Club ia mengajari 3000 an se Indonesia anak sampai usia 30 tahun tentang kepemimpinan, berjiwa sosial, hidup lebih baik, beretika lebih. Keberanian dan keinginan Yulina Indriani untuk maju sebagai caleg tentunya telah mendapat dukungan dari keluarga dan restu dari sang suami.
Yulina menyampaikan, suaminya mendukung cita-citanya, apa lagi saat ini anak mereka sudah mandiri, anak yang bungsu pun sudah menyelesaikan study S2. Langkah ylina pun kian mantap untuk berbakti kepada Masyarakat lewat jalur politik. Terakhir ia berpesan agar Masyarakat memilih calon yang bisa menyuarakan kepentingannya, (*/AN)