LAMPUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kesehatan sepertinya tidak mendukung program pencegahan stunting yang digalakkan pemerintah secara nasional.
Dimana penyaluran dana Pemberian Makan Tambahan (PMT) senilai Rp16500 untuk balita dan Rp22500 untuk ibu hamil, program pemerintah itu dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas-puskesmas yang ada di beberapa kecamatan yang ada di Lampung Barat.
Program tersebut berjalan rutin selama tiga bulan dan baru berakhir Jumat kemarin.
Salah satunya yang disalurkan melalui Puskesmas Airhitam diawasi oleh kepala Bidang Gizi Elsi, yang dikelola oleh kader kader posyandu yang ada di Kecamatan Airhitam.
Namun dalam pelaksanannya diduga terjadi pemotongan dana yang dilakukan oleh Kepala Bidang Gizi tersebut dari nilai semestinya Rp16500 untuk balita dipotong Rp5000 begitupun untuk PMT ibu hamil.
Hal ini cukup menarik perhatian di kalangan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) DPC Trinusa Lampung Barat untuk menggali informasi yang sebenarnya di lapangan seperti apa
Kepala Bidang Investigasi Indra melakukan investigasi di lapangan dan dalam penelusuran terdapat fakta yang mengejutkan.
Indra menjelaskan kepada awak media Armadanews.id, ada fakta yang sangat menarik sebenarnya mengenai fakta di lapangan. “Bukan hanya persoalan itu saja, mengenai menu yang menurut analisa saya sangat tidak sesuai dengan dana yang di kucurkan tersebut,” katanya.
“Banyangkan hasil dokumentasi di lapangan yang kami dapatkan dari masyarakat, menunya tahu bunting dan jambu air, olahan mie yang menurut saya ya kurang pas dengan penambahan gizi. Apalagi kalo kita mau kaitkan dengan persoalan yang lagi gencar gencarnya dan merupakan program nasional penurunan Stunting, menu tersebut menurut saya agak kurang cocok kearah pencegahan stunting,” katanya.
Terkait hal ini ketika akan kami konfirmasikan secara langsung ke pihak puskesmas pada Rabu (27/12/2023).
Namun pihak puskesmas seperti enggan menemui dengan berbagai alasan malahan dengan alasan yang tidak masuk akal dengan mengatakan kalau Bu Elsi lagi meninjau kegiatan posyandu.
“Namun faktanya, ketika kami telusuri tidak ada kegiatan posyandu yang berlangsung hari itu,” imbuhnya.
Sampai berita ini dirilis tidak ada keterangan jelas dari pihak puskesmas.(reza)