MANDUAMAS – Proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Binjohara Uruk Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah disinyalir siluman sebab tanpa dilengkapi plank proyek (papan informasi-red).
Pasalnya, sesuai Undang-Undang KIP no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik terkait penggunaan Dana Desa (DD) seharusnya secara transparan dan terbuka kepada warga atau masyarakat.
Namun ternyata masih saja ada Desa yang tidak mematuhi dan tidak melaksanakan ketentuan penggunaan Dana Desa (DD) tersebut. Salah satunya Desa Binjohara Uruk Kecamatan Manduamas.
Saat ini Pemerintah Desa Binjohara Uruk dengan Kepala Desa M Barutu, tengah melaksanakan pembangunan Proyek Jalan Usaha Tani ( PJUT ), desa yang lahir dari tubuh DD tahun 2024. Namun sayangnya, dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan itu, tanpa dilengkapi papan informasi, sehingga tidak jelas darimana sumber anggarannya dan juga berapa nilai-volume pagu dananya.
Saat Awak ArmadaNews.Id mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Binjohara Uruk M. Barutu di Kantornya pada tanggal, Rabu (18/09)2024) sekitar pukul 09.59 wib. Tapi kepala desa tidak berada di tempat. Yang ada di kantor hanya perangkat desa yang sedang piket.
“Kepala desa tidak ada dan kemungkinan di kebunnya,” ujar salah seorang petugas piket.
Awak media ArmadaNews.id mencoba menghubungi melalui seluler, walau berdering namun sang kepala desa tidak kunjung menjawab. Demikian juga dengan pesan WhatsApp yang dilayangkan, dibaca tapi tidak dibalas.
Sementara salah seorang warga yang tidak ingin namanya dimuat di media mengatakan warga Desa Binjohara Uruk, ingin tau yang sebenarnya tentang Jalan Usaha Tani di desa tersebut, berapa anggaran, volume jalan yang seharusnya di buka Tahun anggaran 2024. “Akan tetapi kepala desa kami ini tidak transparan kepada warganya sendiri,” ujarnya.
Pada hari yang sama juga seorang warga menyampaikan ke awak ArmadaNews.Id, kekesalan warga terhadap oknum kepala desa.
“Jangankan menempelkan papan informasi di jalan yang di buka itu, kami aja yang tinggal di sini bersama mertuaku tak dikasinya Bantuan Langsung Tunai (BLT), karena kami yang seharusnya layak menerima bantuan itu,” ungkapnya dengan nada kesal. ( Mendi Laoli )