SIPIROK — Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam pelaksanaan tugas pengamanan melekat (Pamwal) terhadap tahanan, Personel Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumatera Utara menggelar kegiatan Tactical Floor Game (TFG) serta Gladi Tugas Pengawalan Pemindahan Tahanan dari Lapas Kelas II B Padangsidimpuan ke Rutan Kelas II Sipirok.
Kegiatan berlangsung pada hari Minggu, 6 Juli 2025, mulai pukul 09.00 wib, di Aula Mako Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sumut.
Kegiatan strategis ini dipimpin langsung oleh Danyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sumut, KOMPOL ZAENAL MUHLISIN, dan turut dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan (Kajari Tapsel) serta seluruh personel yang terlibat dalam pelaksanaan pengawalan tahanan. Turut memberikan laporan kegiatan adalah Danki 2 Batalyon C Pelopor, AKP LAMHOT MANULLANG, SH, sebagai penanggung jawab teknis pelaksanaan di lapangan.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelaksanaan Tactical Floor Game, yaitu pemaparan dan simulasi taktis pergerakan serta pengawalan tahanan secara menyeluruh. Dalam kegiatan ini, digambarkan skema pemindahan tahanan mulai dari proses pengambilan di Lapas Kelas II B Padangsidimpuan, masuk ke dalam Bus Brimob, hingga penurunan dan pengamanan di Rutan Kelas II Sipirok.
Formasi pengamanan melekat, baik di dalam kendaraan maupun selama proses perpindahan.
Kegiatan dilanjutkan dengan gladi lapangan atau simulasi nyata pengawalan, mulai dari naiknya tahanan ke dalam bus, pengawalan kendaraan selama perjalanan, hingga prosedur penurunan dan serah terima di rutan. Gladi ini dilakukan dengan penuh kedisiplinan dan kehati-hatian tinggi, mencerminkan kesiapan personel dalam menghadapi kondisi riil di lapangan.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan, kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar. Para personel mampu:
Memahami dengan baik rute dan skenario pengawalan.
Melaksanakan tugas sesuai dengan peran yang telah ditentukan.
Komandan Batalyon C Pelopor, KOMPOL ZAENAL MUHLISIN, menyampaikan apresiasinya atas keseriusan seluruh personel dalam mengikuti latihan ini. Ia menekankan pentingnya pemahaman teknis dan kemampuan adaptif di lapangan, khususnya dalam tugas-tugas vital seperti pengawalan tahanan yang memerlukan kewaspadaan tinggi, kerahasiaan, serta sikap humanis.
“Kegiatan ini bukan hanya bentuk latihan, tapi juga upaya nyata membangun kesiapsiagaan operasional demi menjaga stabilitas keamanan dalam proses hukum. Kami ingin pastikan setiap personel siap secara mental, fisik, dan strategi,” tegas Kompol Zaenal. (*/AN)