WAY KANAN— Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kabupaten Way Kanan mengambil langkah inovatif dalam memperluas cakupan literasi.
Tak hanya fokus pada minat baca dan tulis, Perpusda kini membekali sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pemerintah daerah dengan keterampilan komunikasi publik melalui pelatihan public speaking dan Master of Ceremony (MC), Bertempat di Aula Perpusda Setempat, Kamis (28/08/2025).
Kepala Dinas Perpusda Way Kanan, Septa Muktamar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Kami ingin meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta, termasuk berbicara di depan umum. Tugas Dinas Perpusda bukan hanya sebatas baca dan tulis, tetapi juga literasi yang lebih luas, salah satunya melalui komunikasi publik,” ujar Septa.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai jawaban atas kebutuhan praktis di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Septa mengungkapkan bahwa banyak kegiatan formal maupun non-formal di OPD yang membutuhkan kehadiran seorang MC.
“Seringkali kami harus menggunakan MC dari luar. Dengan pelatihan ini, kami berharap setiap OPD memiliki minimal satu SDM yang kompeten sebagai MC,” tambahnya.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh OPD di Kabupaten Way Kanan. Guna memastikan kualitas pelatihan, Perpusda menghadirkan narasumber lokal yang telah terbukti kompeten di bidangnya, yaitu Ponita Dewi.
Ponita dikenal sebagai sosok yang cakap dalam public speaking dan kini juga aktif sebagai penyiar di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Penyiaran Way Kanan.
Kehadiran Ponita sebagai narasumber lokal menunjukkan komitmen Perpusda dalam memberdayakan talenta-talenta terbaik yang dimiliki Way Kanan.
“Ini bukan hal yang mudah jika tidak memahami teknik-teknik dasarnya,” kata Septa, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal berharga bagi para peserta.
Inisiatif Perpusda ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem komunikasi yang lebih efektif dan efisien di lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan, sekaligus menjadi contoh bagi OPD lain dalam mengembangkan literasi fungsional yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari.(Bahtiar/UIN)