TAPUT, ArmadaNews.id. Ratusan ternak ayam, dan bebek, serta seekor ternak babi milik warga menjadi mangsa makhluk haus darah, di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara sejak sebulan terakhir.
Salah seorang warga yang ratusan ternaknya mati, Saut Simanjuntak (47), Minggu (21/6), mengatakan kejadiannya misterius tersebut sudah terjadi sejak sebulan lebih.
“Namun, masyarakat luas baru mengetahuinya pada minggu lalu, saat sejumlah ekor bebek, dan ayam, juga seekor ternak babi kembali dimangsa,” kata Saut.
Lanjutnya, awalnya, hampir setiap hari dalam sebulan terakhir, 1-2 ekor ternaknya menjadi korban pemangsa dengan kondisi ternak mati yang mengalami luka di bagian leher.
“Anehnya, bangkai setiap ternak yang dimangsa selalu utuh. Sepertinya, hanya darahnya saja yang diisap makhluk haus darah itu,” ujarnya.
Pada Rabu, 17 Juni 2020, sekira pukul 6.30 WIB, seekor ternak babi seberat 25 kg miliknya raib dari dalam kandang, dan sejumlah ternak ayam dan bebek nampak terbujur kaku dengan luka di bagian leher.
Penasaran dengan kematian ternak peliharaannya, Saut berinisiatif mencari ternaknya yang hilang ke arah sungai, hingga menemukan bangkai babi miliknya di tepian sungai yang berjarak lebih kurang 35 meter dari lokasi kandang.
“Biasanya ayam dan bebek yang mati mengalami luka di bagian leher. Namun, ternak babi ini mengalami sejumlah luka tusukan di bagian leher, bekas cakaran, dan mengalami luka seperti sayatan memanjang pada bagian perut, hingga bagian dalam perutnya terlihat, meski tidak organ tubuh yang hilang,” urai Saut.
Discussion about this post