TAPUT, ArmadaNews.id. Sejumlah jejak yang ditinggalkan makhluk pengisap darah ratusan ternak milik Saut Simanjuntak, warga Pargompulon, Desa Pohan Tonga Siborongborong, setidaknya diyakini akan mampu mengungkap jenis binatang yang menimbulkan keresahan masyarakat tersebut.
Disampaikan Mangatur Hutasoit (49), seorang pemburu binatang liar yang merupakan warga Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara mengungkapkan, adanya temuan beberapa helai bulu binatang.
“Dua hari pascakematian tak wajar ratusan ternak milik Saut Simanjuntak, termasuk ternak babi yang mengalami sejumlah luka tusukan di bagian leher, serta sayatan pada bagian perut, ada beberapa helai bulu binatang yang tersangkut di antara pagar kawat berdiri yang mengelilingi kebun milik Saut,” terang Mangatur, Kamis (25/6/2020).
Disebutkan, bulu binatang tersebut tidak berbau, dan memiliki warna krem atau kuning gading agak kecoklatan. Mangatur menduga, bulu binatang tersebut merupakan bulu bagian perut binatang pemangsa, sebab bulu dimaksud terlihat menyangkut di antara jalinan pagar kawat berduri kedua dari bawah.
“Helaian bulu tersebut saya yakini berasal dari bagian perut makhluk pemangsa, sebab rentang kawat berduri dengan jarak kurang dari tiga centimeter pada bagian bawah pagar tak mungkin dilalui makhluk tersebut. Justru bagian kolom kedua terbawah dari pagar kawat berduri dengan rentang sekitar 10 centimeterlah yang dilalui pemangsa itu,” jelasnya.
Discussion about this post