PARAPAT, ArmadaNews.id – Awalnya memiliki keluhan sakit perut, seorang kakek, Miran (65) justru dirujuk ke RSU Parapat sebagai Pasien Covid-19.
Kakek Miran, warga Tanjung Rakut Besi, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun kepada ArmadaNews di RS fasilitas khusus Covid 19 di Parapat, Jumat (10/07/2020), mengaku kecewa atas penetapan dirinya salah satu pasien Covid-19.
Ia mengatakan telah menjalani kerantina selama 12 hari di Rumah Sakit Fasilitas Khusus Covid 19 di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip).
“Awalnya, saya datang berobat ke Puskesmas di Bandar Huluan, karena sakit perut kambuh seperti biasanya, tapi dokter bilang saya harus di rapid test,” kata Kek Miran.
“Tiba-tiba mereka menganjurkan supaya dirujuk ke RSU Parapat, sebenarnya kita keberatan, tapi namanya kondisi lemas ya, dengan terpaksa kita mau gimana penyakit saya sembuh,” aku Miran.
Miran mengaku, penyakit dalam (perut) dideritanya lebih kurang 10 tahun. Bahkan sudah bolak -balik masuk rumah sakit di Simalungun mau pun di Kota Medan.
“Kalau dokter puskesmas bilang saya terjangkit virus Covid-19, itu tidak benar, karena penyakit dalam saya ini sudah lama, bahkan sudah puluhan tahun, dan akibat dikarantina ini juga, saya tak bisa kerja,” kata Miran selaku karyawan kebun getah itu dengan nada kesal.
Pantauan di lokasi, sebanyak enam orang pasien dirawat di RS fasilitas khusus Covid-19 Parapat. Namun setiap pasien covid ditemani oleh pihak keluarga. Uniknya lagi, para keluarga dibenarkan satu kamar tidur bersama pasien. Sehinga ada dugaan hanya formalitas. (Hery)
Discussion about this post