SIANTAR, ArmdaNews.id – Jumat (07/08/2020) seharusnya menjadi sejarah bagi hubungan Mhd. Alfarizi dan kekasihnya, Desi. Namun apa hendak dikata, takdir berkata lain.
Batal duduk bersanding di pelaminan dengan lelaki pujaan hati karena ditinggal untuk selamanya membuat Desi, sang calon mempelai wanita mengalami luka yang sangat mendalam.
Ditemui di kediamannya, di Jalan Bataliyon, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, Kamis (06/08/2020) siang, Desi masih dirundung duka dan berulangkali meneteskan air mata ketika diwawancarai.
Dikatakan Desi, beberapa jam sebelum Alfarizi ditemukan gantung diri, Desi sudah mendengar keluhan Alfarizi soal uang pernikahan yang belum terpenuhi. Ibu kandung Alfarizi yang sudah diharapkan bisa menyiapkan uang tersebut tak kunjung merealisasikannya.
“Saya dah bilang waktu telponan, kalau gak ada uang, kita bisa bicarakan sayang. Dia jawab iya waktu itu. Terus saya suruh datang ke rumah, tapi gak datang-datang,” kenang Desi beberapa jam sebelum ajal menjemput sang kekasih.
Masih menurut Desi, pernikahan dengan Alfarizi sudah menjadi pilihannya karena sudah menjalin hubungan selama hampir enam tahun. “Uang tidak menjadi segala-galanya,” ujar Desi lagi terbata-bata sambil menyeka air mata yang jatuh ke pipinya.
Wanita manis bertubuh gempal ini tak ingin menyebutkan dengan jelas mengapa ibu kandung Alfarizi yang berdomisili di Nias, tidak memenuhi biaya pernikahan mereka.
Tapi yang pasti, Desi mengaku jika pertunangannya dengan Alfarizi sudah dilangsungkan sebelumnya. Sudah tukar cincin sampai mempersiapkan baju pengantin.
Kini, Desi hanya berdoa, semoga Allah SWT memaafkan segala khilaf dan salahnya. Desi juga akan mencoba untuk bisa menerima kenyataan pahit dalam hidupnya dan memandang masa depan yang lebih baik lagi.
Sekadar diketahui, Alfarizi yang berprofesi sebagai buruh kasar ditemukan tewas gantung diri dua hari sebelum pernikahannya dengan Desi dilangsungkan, tepanya pada Rabu (05/08/2020) kemarin.
Diduga, Alfarizi nekat mengakhiri hidupnya karena stres uang pernikahannya tak kunjung dikirim oleh ibunya yang berdomisili di Nias.
Dimana Ibu kandung Alfarizi berpisah dengan ayahnya, sejak beberapa tahun lalu saat Alfarizi duduk di bangku SMP. Selama kedua orangtuanya berpisah, Alfarizi menetap dengan ayahnyanya di Jalan Seram Bawah, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. (Riz)
Discussion about this post