SIANTAR, armadanews.id | Pemilik akun Facebook Prabu Siliwangi bernama AS alias Arif (28), menangis saat diamankan Tim Satgas Himpunan Masyarakat Batak Toba (Humatob) dari Toko Prabot Valentine yang berada di Jalan Sutomo, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sabtu (16/01/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Pemilik Akun Prabu Siliwangi diamankan pasca memberikan komentar disebuah pemberitaan media online Lintangnews.com.
Pada berita yang berjudul “Dibawa Keliling Kota Siantar Sebelum Dikebumikan, Warga: Selamat Jalan Pak Asner Silalahi”., Prabu Siliwangi memberikan komentar “Membawa virus dikelilingkan. “
Tidak terima atas penghinaan yang dilontarkan pelaku terhadap Pembina Humatob, Tim Satgas Humatob mengamankan pelaku dan menyerahkan ke Mako Polres Siantar.
“Perkataannya di kolom komentar salah satu media online itu sudah mengarah penghinaan. Masa disaat kita kehilangan, enak saja dia bilangkan Almarhum walikota terpilih bawa virus. Maksudnya itu apa? Ini kita proses dia biar tidak seenaknya,” ujar Ketua Satgas Humatob, Ladon Simajuntak.

Sebelum diamankan lanjut Ladon, pelaku warga asal Perumnas Batu Enam, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun itu sempat menyembah agar dirinya tidak diproses. Bahkan berkali-kali meminta maaf. Namun, karena takut hal yang tak diinginkan terjadi, Tim Satgas Humatob mengamankan lebih dulu.
“Takut nanti orang lain menangkapnya dan nggak ada yang bertanggung jawab. Makannya kita amankan dulu dia ke Polres. Tadi sudah nyembah-nyembah dia memohon maaf, itu ya kita maafkan karena kita pun juga manusia. Tapi biarlah prosesnya berjalan agar kejadian tidak terulang,” sebut Ladon.
Pantauan di ruang SPKT Polres Siantar, pelaku yang punya sampingan sebagai penjual ikan cupang tersebut mengaku dirinya tidak sengaja membuat komentar. Bahkan menyesali perbuatannya dan bersedia meminta maaf kepada seluruh warga Kota Siantar.
“Saya tidak sengaja pak, saya menyesali. Saya akan minta maaf untuk seluruh warga Siantar Pak. Ampuni saya pak, mohon pak,” tangisnya pelaku saat sedang diperiksa Petugas SPKT Saiful Bahri.
Meski menangis dan meminta tolong, Tim Satgas meminta pelaku lanjut akan diproses. “Harus diproses, biar ada efek jera, biar nanti yang lainnya tidak buat seperti itu. Sekarang ini negara hukum, di sosial media pun kita harus hati-hati, karena undang-undang ITE masih berlaku. Apalagi yang di hina dia ini kan calon walikota peraih suara terbanyak, apa nggak ada perasaannya. Semoga ini menjadi pelajaran,” katanya.
Sementara, kedua orang tua pelaku tampak datang ke Polres Siantar. Dengan keadaan bingung melihat anaknya diinterogasi petugas kepolisian, membuat air matanya keluar.
“Kenapa anak kami Pak, kami minta maaf ya pak, bantu kami,” kata kedua orang tuanya yang meminta maaf kepada Tim Satgas Humatob.
Di tempat terpisah, Kasat Reskrim AKP Edi Sukamto dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (16/01/2021) malam sekira jam 18.45 WIB mengatakan, pihaknya masih mendalami kasusnya. Sekaligus menunggu Tim Satgas Humatob membuat laporan pengaduan resmi.
“Kita tunggu dulu ya, laporannya masih mau dibuat. Kan pelaku belum siap itu diinterogasi. Nanti kalau selesai saya kasih tau,” ujarnya singkat. (ds/riz)
Discussion about this post